Gara-Gara Trump Dimakzulkan, Dolar Australia Melesat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 December 2019 12:22
Presiden AS Donald Trump yang dimakzulkan di House of Representatives (bagian dari Kongres AS) membuat dolar AS loyo
Foto: Foto Ilustrasi mata uang Dolar Australia. REUTERS / Daniel Munoz / File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia melesat melawan dolar Amerika Serikat (AS) begitu juga melawan rupiah pada perdagangan Kamis (19/12/2019). Presiden AS Donald Trump yang dimakzulkan di House of Representatives (bagian dari Kongres AS) membuat dolar AS loyo, dan dolar Australia menjadi Berjaya.

Pada pukul 11:40 WIB, dolar Australia menguat 0,36% melawan dolar AS ke US$ 0,6877, dan menguat 0,46% melawan rupiah ke Rp 9.616,11 di pasar spot melansir data Refinitiv.



House of Representatives (bagian dari Kongres AS) resmi memutuskan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai.

Pengadilan pemakzulan Trump akan digelar di Senat AS, yang menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres AS terhadap dirinya. Dua dakwaan tersebut membuat Presiden Trump dimakzulkan di House of Representatives.

Berbeda dengan House of Representatives yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik tempat Trump bernaung. Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi, dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara.

Karenanya, kemungkinan Presiden Trump sampai lengser dari jabatannya masih cukup kecil. Meski demikian tetap saja dinamika yang terjadi tersebut membuat dolar AS cukup tertekan.



Di sisi lain, Mata Uang Kanguru mendapat tenaga tambahan untuk menguat setelah data menunjukkan pasar tenaga Australia mulai membaik.

Biro Pusat Statistik Australia melaporkan tingkat pengangguran di bulan November turun menjadi 5,2% dari bulan sebelumnya 5,3%. Sementara di bulan yang sama, terjadi penambahan jumlah tenaga kerja yang direkrut sebanyak 39.900 orang, berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang terjadi pengurangan 24.500 orang.

Dua faktor tersebut membuat dolar Australia mampu melesat melawan dolar AS.



Sementara itu, Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan kebijakan moneter siang ini bisa jadi akan menjadi penggerak dolar Singapura melawan rupiah di sisa perdagangan nanti. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 5%.

Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, mengatakan memang ada godaan bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan. Misalnya, inflasi domestik yang relatif rendah.

Meski demikian, Bahana Sekuritas memperkirakan BI akan menunggu sampai dampak dari penurunan suku bunga acuan dan Giro Wajib Minimum (GWM) benar-benar terasa di perekonomian sebelum kembali mengeksekusi penurunan suku bunga acuan tahun depan.

Berikut kurs jual beli dolar Australia yang diambil dari beberapa situs resmi bank pada pukul 11:10 WIB.

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI9.573,009.644,00
Bank BRI9.585,479.751,95
Bank Mandiri9.585,009.630,00
Bank BTN9.513,009.701,00
Bank BCA9.598,289.628,26
CIMB Niaga9.596,009.605,00


TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular