Heboh Pemakzulan Trump, Kurs Dolar Singapura Menguat
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 December 2019 12:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tipis melawan rupiah pada perdagangan Kamis (19/12/2019) setelah mencatat penurunan dua hari beruntun.
Pada pukul 10:05 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.308,97, dolar Singapura menguat 0,03% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam dua hari terakhir Mata Uang Negeri Merlion melemah 0,13% dan 0,14%.
Penguatan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri, berikut data yang diambil dari beberapa situs resmi bank pada pukul 10:10 WIB.
Di tengah kabar bagus dari kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan rupiah jadi perkasa, kini muncul kabar pemakzulan Presiden AS Donald Trump.
Dampaknya sentimen pelaku pasar menjadi memburuk, hal ini terlihat dari rontoknya bursa saham Asia, dan rupiah terkena dampak negatifnya. Pemakzulan Trump memicu ketidakpastian politik di AS, yang tentunya tidak disukai oleh pasar.
House of Representatives (bagian dari Kongres AS) hari ini resmi memutuskan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai.
Pengadilan pemakzulan Trump kini akan digelar di Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dakwaan pernyalahgunaan kekuasaan yang membuatnya dimakzulkan di House of Representatives.
Berbeda dari House of Representatives yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik. Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi, dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia hari ini akan mengumumkan kebijakan moneter. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 5%.
Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, mengatakan memang ada godaan bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan. Misalnya, inflasi domestik yang relatif rendah.
Meski demikian, Bahana Sekuritas memperkirakan BI akan menunggu sampai dampak dari penurunan suku bunga acuan dan Giro Wajib Minimum (GWM) benar-benar terasa di perekonomian sebelum kembali mengeksekusi penurunan suku bunga acuan tahun depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 10:05 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.308,97, dolar Singapura menguat 0,03% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Dalam dua hari terakhir Mata Uang Negeri Merlion melemah 0,13% dan 0,14%.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
Bank BNI | 10.281,00 | 10.338,00 |
Bank BRI | 10.267,30 | 10.406,07 |
Bank Mandiri | 10.290,00 | 10.340,00 |
Bank BTN | 10.171,00 | 10.467,00 |
Bank BCA | 10.308,47 | 10.328,89 |
CIMB Niaga | 10.309,00 | 10.320,00 |
Di tengah kabar bagus dari kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan rupiah jadi perkasa, kini muncul kabar pemakzulan Presiden AS Donald Trump.
Dampaknya sentimen pelaku pasar menjadi memburuk, hal ini terlihat dari rontoknya bursa saham Asia, dan rupiah terkena dampak negatifnya. Pemakzulan Trump memicu ketidakpastian politik di AS, yang tentunya tidak disukai oleh pasar.
House of Representatives (bagian dari Kongres AS) hari ini resmi memutuskan untuk memakzulkan Presiden Donald Trump. Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai.
Pengadilan pemakzulan Trump kini akan digelar di Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dakwaan pernyalahgunaan kekuasaan yang membuatnya dimakzulkan di House of Representatives.
Berbeda dari House of Representatives yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik. Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi, dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia hari ini akan mengumumkan kebijakan moneter. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 5%.
Putera Satria Sambijantoro, Ekonom Bahana Sekuritas, mengatakan memang ada godaan bagi BI untuk menurunkan suku bunga acuan. Misalnya, inflasi domestik yang relatif rendah.
Meski demikian, Bahana Sekuritas memperkirakan BI akan menunggu sampai dampak dari penurunan suku bunga acuan dan Giro Wajib Minimum (GWM) benar-benar terasa di perekonomian sebelum kembali mengeksekusi penurunan suku bunga acuan tahun depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular