
Putus Asa, Erick Thohir Harapan Terakhir Korban Jiwasraya
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 December 2019 13:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Para korban gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (17/12/2019). Mereka mengaku hampir putus asa mengenai kelanjutan pembayaran tunggakan polis bancassurance.
"Saya setengah putus asa, setengah optimis. Optimis karena kita masih percaya sama presiden kita. Tinggal berharap saja pejabat yang duduk di sini [Kementerian BUMN] punya komitmen yang sama dengan presiden," ungkap salah seorang nasabah, Haresh Nandwani, ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN.
Dia mengaku sudah bosan dengan janji-janji Direksi Jiwasraya. Sejak Oktober 2018 lalu, dia sudah dijanjikan mendapat pembayaran klaim pada kuartal I 2019, namun tak kunjung terealisasi. Yang ada hanya janji lagi.
"Paling lambat kuartal II, terus menerus ditunda, tanpa batas juga bagaimana," bebernya.
Karena itu, dia sekarang hanya berharap pada pemerintah melalui Kementerian BUMN di bawah Menteri Erick Thohir. Sebab, menurutnya jika menuntut ke bank penyalur juga tidak akan ada hasilnya.
"Ini kan milik pemerintah, BUMN. Ya harapannya di BUMN dong. Kami dulu investasi beli ini karena kami percaya empat huruf itu, B-U-M-N, Badan Usaha Milik Negara. Kalau negara enggak bisa bayar, kami percaya siapa lagi?"
"Kami lahir di Indonesia, dibesarkan di Indonesia, kalau kami enggak percaya Indonesia mau percaya siapa? Apakah salah kami percaya BUMN?"
Karenanya, dalam audiensi hari ini dia berharap mendapatkan kepastian atau setidaknya ditemui oleh pihak yang berkompeten. Dia ingin ada kejelasan kepada para korban yang dirugikan.
"Kalau bisa ke Erick Thohir ya alangkah baiknya. Tapi kami tahu pak Erick banyak kesibukan kan. Atau mungkin dikasih ke Pak Tiko [Wakil Menteri BUMN] juga oke, yang meng-handle ini kan Pak Tiko," lanjutnya.
(hps/hps) Next Article Market Focus:IFG Life Kejar Target Pengalihan Polis Jiwasraya
"Saya setengah putus asa, setengah optimis. Optimis karena kita masih percaya sama presiden kita. Tinggal berharap saja pejabat yang duduk di sini [Kementerian BUMN] punya komitmen yang sama dengan presiden," ungkap salah seorang nasabah, Haresh Nandwani, ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN.
Dia mengaku sudah bosan dengan janji-janji Direksi Jiwasraya. Sejak Oktober 2018 lalu, dia sudah dijanjikan mendapat pembayaran klaim pada kuartal I 2019, namun tak kunjung terealisasi. Yang ada hanya janji lagi.
"Paling lambat kuartal II, terus menerus ditunda, tanpa batas juga bagaimana," bebernya.
"Ini kan milik pemerintah, BUMN. Ya harapannya di BUMN dong. Kami dulu investasi beli ini karena kami percaya empat huruf itu, B-U-M-N, Badan Usaha Milik Negara. Kalau negara enggak bisa bayar, kami percaya siapa lagi?"
"Kami lahir di Indonesia, dibesarkan di Indonesia, kalau kami enggak percaya Indonesia mau percaya siapa? Apakah salah kami percaya BUMN?"
Karenanya, dalam audiensi hari ini dia berharap mendapatkan kepastian atau setidaknya ditemui oleh pihak yang berkompeten. Dia ingin ada kejelasan kepada para korban yang dirugikan.
"Kalau bisa ke Erick Thohir ya alangkah baiknya. Tapi kami tahu pak Erick banyak kesibukan kan. Atau mungkin dikasih ke Pak Tiko [Wakil Menteri BUMN] juga oke, yang meng-handle ini kan Pak Tiko," lanjutnya.
(hps/hps) Next Article Market Focus:IFG Life Kejar Target Pengalihan Polis Jiwasraya
Most Popular