
BORN Delisting 20 Januari, Masih Bisa Jualan di Pasar Nego!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan batu bara PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) akan efektif didepak dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting pada 20 Januari 2020 setelah terjadi suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham lebih dari 24 bulan.
Pada Selasa 17 Desember hari ini, BEI membuka suspensi perdagangan saham BORN, tapi khusus hanya di pasar negosiasi selama 20 hari ke depan, terhitung sejak sesi I hari ini sampai dengan Jumat 17 Januari 2020.
"Bursa melakukan pencabutan penghentian sementara perdagangan efek PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tak hanya di pasar negosiasi selama 20 hari bursa," tulis pengumuman BEI, dikutip Selasa (17/12/2019).
Adapun untuk pasar reguler dan pasar tunai, saham BORN masih terkena suspensi.
BORN memang masuk dalam daftar perusahaan-perusahaan yang akan di-delisting bursa karena saham perusahaan ini sudah kena suspensi lebih dari 24 bulan. Bahkan total sudah 4 tahun berturut-turut.
Alasannya karena masalah di kondisi neraca keuangan perusahaan, tunggakan iuran bursa dan masalah going concern (kelangsungan bisnis) perusahaan.
Perusahaan ini mengalami masalah hukum dengan anak usahanya, PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT) yang terlibat sengketa pengakhiran perjanjian kerja sama pertambangan batubara (PKP2B) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Alhasil, PKP2B milik AKT dicabut karena perseroan menjadikan kontrak PKP2B, yang merupakan aset negara, sebagai jaminan atas kredit Standard Chartered Bank (SCB) pada 2016. Sehingga perusahaan tak lagi mampu membukukan pendapatan.
Adapun yang sudah delisting tahun ini yakni yakni PT Sigmagold Inti Perkasa Tak (TMPI) 11 November 2019, PT Bara Jaya Internasional Tbk. (ATPK) 30 September 2019, PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) 23 Agustus 2019, PT Grahamas Citrawisata Tbk (GMCW) 13 Agustus 2019, PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) 17 Juni 2019, dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tak (BBNP) 2 Mei 2019.
(tas/hps) Next Article Resmi Delisting! Sayonara Borneo Lumbung Energy
