Analisis Teknikal

AS-China Fase Satu Deal, Tapi kok Harga Emas Dunia Naik?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 December 2019 13:25
Harga emas di pasar spot global ditutup naik 0,5% pada harga US$ 1,477.09 per ounce.
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski perjanjian damai dagang fase satu yang melibatkan dua perekonomian terbesar di dunia yakni Amerika Serikat (AS) - China akan terwujud, harga emas global justru naik karena faktor perpolitikan di AS.

Harga emas di pasar spot global ditutup naik 0,5% pada harga US$ 1,477.09 per ounce dan telah naik lebih dari 1,2% seminggu ini. Secara mingguan harga emas berada di jalur kenaikan tertinggi hampir dalam 3 bulan.

Di pasar berjangka AS (US Derivative) harga emas ditutup naik 0,6% pada US$ 1,481.20 per ounce.

Dari perkembangan perang dagang, Presiden AS Donald Trump mengatakan China akan melakukan pembelian produk pertanian AS yang mencapai US$ 50 miliar.


Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan membatalkan tarif barang-barang asal China saat Washington dan Beijing menyelesaikan kesepakatan perdagangan fase awal.

"Fakta bahwa emas diperdagangkan mendekati $ 1.475 menunjukkan bahwa masih ada minat yang baik di pasar emas ... Meskipun kita telah melihat beberapa risk appetite muncul di belakang kesepakatan perdagangan fase satu, ketidakpastian lainnya terus berlarut-larut di sekitar prospek perpolitikan AS," kata analis Standard Chartered Bank, Suki Cooper, dikutip CNBC International.

Komite DPR AS yang dikontrol Partai Demokrat telah menyetujui tuduhan penyalahgunaan kekuasaan Presiden Donald Trump pada hari Jumat, membuat pihak kongres hampir yakin bahwa Trump akan menjadi presiden Amerika ketiga dalam sejarah yang akan dilengserkan.

Akibatnya, dolar AS jatuh terhadap sekeranjang mata uang kuat dunia lainnya. Kini Dolar Index atau indeks yang mengukur keperkasaan dolar terhadap enam mata uang kuat dunia lainnya berada di level 97,17, turun 0,23% pada hari Jum'at.


Hal ini membantu harga emas untuk naik, ketika dolar AS bergerak turun maka harga emas akan naik karena secara internasional harga emas diukur menggunakan dolar AS atau yang dikenal sebagai green back.



Analisis Teknikal Emas

Tren harga emas secara jangka pendek cenderung naik, hal ini terlihat dari posisinya yang bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5).

Ada potensi harganya akan naik untuk menguji level tertingginya dalam 5 minggu terakhir pada harga US$ 1.477,24 per ounce dalam satu hingga tiga minggu ke depan, target level tersebut merupakan level penghalang kenaikan harganya (resistance level) terdekatnya.

Secara momentum hal itu cukup memungkinkan, mengingat indikator teknikal RSI menjelaskan harga emas belum memasuki level jenuh belinya (overbought) sehingga peluang kenaikan terbuka.

Harga Emas Kembali Melesat Karena Trump Akan DilengserkanSumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA

Simak musim gugur reksa dana

[Gambas:Video CNBC]

 


(yam/tas) Next Article Panik Virus Corona, Emas Diburu & Harga Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular