Bakrie & Brothers Masih Fokus Restrukturisasi Utang

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 December 2019 19:53
BNBR masih akan fokus melakukan restrukturisasi utang dan melakukan efisiensi secara besar-besaran di tingkat operasional anak usaha.
Foto: CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) masih akan fokus melakukan restrukturisasi utang dan melakukan efisiensi secara besar-besaran di tingkat operasional anak usaha.

Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie, dalam keterangan persnya menyampaikan, dengan kebijakan tersebut secara bertahap kinerja BNBR akan terus membaik, beban utang yang terus berkurang dan nilai aset meningkat.

"Tahun lalu, kita melakukan konversi sebagian utang menjadi saham dan ini turut meringankan beban kita secara cukup signifikan," papar Anin, Jumat (13/12/2019).


Mengacu laporan keuangan periode Januari hingga September 2019, beban utang dan bunga BNBR berkurang dari Rp 344,630 miliar pada kuartal III-2018 menjadi Rp 129,121 miliar pada periode yang sama tahun ini.

"Ini salah satu bukti dan buah keberhasilan restrukturisasi keuangan Perseroan beberapa tahun terakhir," kata Anindya lagi.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan meraup laba bersih sebesar Rp 349,496 miliar atau meningkat sebesar 128,62% dibanding kuartal III tahun 2018 yang masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,22 triliun. Pendapatan (revenue) tercatat naik 6,16% menjadi Rp 2,47 triliun pada kuartal III tahun 2019 dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 2,330 triliun.

Sementara itu, EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) juga meningkat tiga kali lipat pada kuartal III tahun 2019 sebesar Rp 207 miliar dibanding periode yang sama di tahun 2018 yang sebesar Rp 50 miliar.

Lebih jauh, Anin juga menjelaskan adanya basis manufaktur yang kuat di unit usaha sejak beberapa bulan terakhir. Menurut Anin, kinerja yang baik itu antara lain datang dari PT Bakrie Metal Industries (BMI), PT Bakrie Pipe Industries (BPI), dan PT Bakrie Autoparts (BA).


BMI telah memproduksi jembatan baja di seluruh wilayah Indonesia sepanjang total 26.4 km, setara dengan panjang Selat Sunda, dan menjadi acuan dari hampir seluruh jembatan rangka baja di semua provinsi.

Sementara itu, BPI pada tahun 2017-2018 memasok hingga 34% dari total kebutuhan tiang listrik baja PLN. Adapun BA, saat ini tengah merintis industri kendaraan listrik nasional melalui pengembangan bus listrik bekerja sama dengan BYD Auto.


(dob/dob) Next Article Bertahun Merugi, 2019 Bakrie & Brothers Cetak Laba Rp 850 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular