
Bumi Resources Minerals Memulai Dry Run Test di Poboya
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 December 2019 12:10

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melalui anak usahanya, PT Citra Palu Mineral (CPM) memulai uji coba dry run (tanpa beban) pada semua peralatan dalam pemrosesan bijih emas di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
Biasanya uji coba dry run dilakukan pada proyek penambangan di mana setiap orang peralatan diuji secara terpisah sebelum sistem instalasi dan semua peralatan dioperasikan.
Suseno Kramadibrata CEO BRMS mengatakan dr run test dilakukan pada 9 Desember 2019. Setelah beberapa tes berhasil diselesaikan Dry Run Test pada tanggal 9 Desember 2019. Beberapa tes telah berhasil diselesaikan, dan beberapa instalasi kecil perlu diperbaiki seperti yang diharapkan.
"Kami berharap untuk lengkapi semua tes pada minggu ketiga Desember. Ini akan memungkinkan kita untuk melanjutkan dengan uji coba Wet Run (Load) pada minggu keempat Desember, di mana semua peralatan diuji bersama menggunakan cairan dan bijih sampel," kata Suseno pada siaran resminya, Kamis (12/12/2019).
BRMS saat ini memiliki 96,97% saham di CPM yang mengoperasikan 85.180 hektar konsesi penambangan emas di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Dalam konsesi tersebut, lokasi tambang Poboya diperkirakan memiliki cadangan bijih emas 3,9 juta ton dan sumber daya bijih emas 7,9 juta ton, dengan kadar emas lebih dari 4 gram/ton.
Sebelumnya BRMS menyatakan akan melakukan percobaan produksi emas dari lokasi tambang Poboya pada Januari 2020. Dalam masa percobaan, tahun depan pun perusahaan menargetkan produksi sebesar 100.000 ton per tahun, dan akan naik menjadi 180.000 ton per tahun pada 2021-2027.
Setelah itu akan ada tambahan 75.000 ton pada paruh kedua 2022 dari underground mining, 300.000 ton per tahun pada 2023, dan 600.000 ton per tahun dore bullion pada 2024-2030.
Dore Bullion tersebut kemudian akan diproses menjadi batangan emas di smelter milik PT Antam Tbk (ANTM). Saat ini CPM telah memiliki kontrak satu tahun dengan Antam.
(dob/dob) Next Article BRMS Bukukan Laba US$ 1,2 juta Sepanjang 2019
Biasanya uji coba dry run dilakukan pada proyek penambangan di mana setiap orang peralatan diuji secara terpisah sebelum sistem instalasi dan semua peralatan dioperasikan.
Suseno Kramadibrata CEO BRMS mengatakan dr run test dilakukan pada 9 Desember 2019. Setelah beberapa tes berhasil diselesaikan Dry Run Test pada tanggal 9 Desember 2019. Beberapa tes telah berhasil diselesaikan, dan beberapa instalasi kecil perlu diperbaiki seperti yang diharapkan.
"Kami berharap untuk lengkapi semua tes pada minggu ketiga Desember. Ini akan memungkinkan kita untuk melanjutkan dengan uji coba Wet Run (Load) pada minggu keempat Desember, di mana semua peralatan diuji bersama menggunakan cairan dan bijih sampel," kata Suseno pada siaran resminya, Kamis (12/12/2019).
BRMS saat ini memiliki 96,97% saham di CPM yang mengoperasikan 85.180 hektar konsesi penambangan emas di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Dalam konsesi tersebut, lokasi tambang Poboya diperkirakan memiliki cadangan bijih emas 3,9 juta ton dan sumber daya bijih emas 7,9 juta ton, dengan kadar emas lebih dari 4 gram/ton.
Sebelumnya BRMS menyatakan akan melakukan percobaan produksi emas dari lokasi tambang Poboya pada Januari 2020. Dalam masa percobaan, tahun depan pun perusahaan menargetkan produksi sebesar 100.000 ton per tahun, dan akan naik menjadi 180.000 ton per tahun pada 2021-2027.
Setelah itu akan ada tambahan 75.000 ton pada paruh kedua 2022 dari underground mining, 300.000 ton per tahun pada 2023, dan 600.000 ton per tahun dore bullion pada 2024-2030.
Dore Bullion tersebut kemudian akan diproses menjadi batangan emas di smelter milik PT Antam Tbk (ANTM). Saat ini CPM telah memiliki kontrak satu tahun dengan Antam.
(dob/dob) Next Article BRMS Bukukan Laba US$ 1,2 juta Sepanjang 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular