
Double Mood Booster Bikin Rupiah Terbaik Kedua di Asia
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
13 December 2019 17:50

Sentimen pelaku pasar yang sedang bagus-bagusnya membuat rupiah perkasa. Kesepakatan dagang AS dengan China, serta hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris menjadi double mood booster bagi para investor.
CNBC International melaporkan secara prinsip AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang fase satu, dan sedang menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, AS akan membatalkan kenaikan bea masuk tambahan 15% terhadap importasi produk dari China senilai US$ 156 miliar. Selain itu bea masuk yang berlaku saat ini untuk produk senilai US$ 360 miliar akan dikurangi setengahnya, sebagaimana dilansir CNBC International yang mengutip dua orang sumber.
Sementara itu, Presiden Trump dikatakan berfokus pada produk pertanian AS yang akan dibeli China sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk membeli produk tersebut dengan total nilai US$ 40 miliar sampai US$ 50 miliar.
Dengan kesepakatan dagang dua raksasa ekonomi dunia ini, pertumbuhan ekonomi global ke depannya diharapkan bisa bangkit kembali.
Selain kabar kesepakatan dagang fase satu, sentimen pelaku pasar semakin ceria setelah Partai Konservatif Inggris memastikan meraih kursi mayoritas di parlemen. Perhitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris hampir selesai, dan Partai yang juga disebut Tory ini sudah mendapat 364 kursi.
Dibandingkan tahun 2017 lalu, saat terjadi hung parliament atau tidak ada partai yang meraih kursi mayoritas di parlemen, jumlah kursi yang diperoleh Tory kali ini bertambah sebanyak 48. Ini merupakan kemenangan terbesar Tory sejak tahun 1987.
Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Dengan kemenangan ini, Boris Johnson otomatis mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di pemerintah Inggris. Selain itu, dengan dikuasainya kurs mayoritas parlemen, proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) kian mulus.
Satu lagi ketidakpastian di pasar bisa dieliminasi, sehingga sentimen pelaku pasar semakin membaik. ketika sentimen pelaku pasar membaik maka aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi seperti rupiah akan lebih menarik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
CNBC International melaporkan secara prinsip AS dan China sudah mencapai kesepakatan dagang fase satu, dan sedang menunggu persetujuan dari Presiden AS Donald Trump.
Dalam kesepakatan dagang fase satu, AS akan membatalkan kenaikan bea masuk tambahan 15% terhadap importasi produk dari China senilai US$ 156 miliar. Selain itu bea masuk yang berlaku saat ini untuk produk senilai US$ 360 miliar akan dikurangi setengahnya, sebagaimana dilansir CNBC International yang mengutip dua orang sumber.
Sementara itu, Presiden Trump dikatakan berfokus pada produk pertanian AS yang akan dibeli China sebagai bagian dari kesepakatan fase satu. Pemerintah Beijing berkomitmen untuk membeli produk tersebut dengan total nilai US$ 40 miliar sampai US$ 50 miliar.
Dengan kesepakatan dagang dua raksasa ekonomi dunia ini, pertumbuhan ekonomi global ke depannya diharapkan bisa bangkit kembali.
Selain kabar kesepakatan dagang fase satu, sentimen pelaku pasar semakin ceria setelah Partai Konservatif Inggris memastikan meraih kursi mayoritas di parlemen. Perhitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) Inggris hampir selesai, dan Partai yang juga disebut Tory ini sudah mendapat 364 kursi.
Dibandingkan tahun 2017 lalu, saat terjadi hung parliament atau tidak ada partai yang meraih kursi mayoritas di parlemen, jumlah kursi yang diperoleh Tory kali ini bertambah sebanyak 48. Ini merupakan kemenangan terbesar Tory sejak tahun 1987.
Partai Konservatif merupakan partai pemerintah Inggris saat ini pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson. Dengan kemenangan ini, Boris Johnson otomatis mempertahankan posisinya sebagai orang nomor satu di pemerintah Inggris. Selain itu, dengan dikuasainya kurs mayoritas parlemen, proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) kian mulus.
Satu lagi ketidakpastian di pasar bisa dieliminasi, sehingga sentimen pelaku pasar semakin membaik. ketika sentimen pelaku pasar membaik maka aset-aset berisiko dan berimbal hasil tinggi seperti rupiah akan lebih menarik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular