Usai Divestasi Saham Permata, Begini Rencana Bisnis Astra

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 December 2019 15:19
Bangkok Bank merupakan bank korporasi terbesar di Thailand dengan total aset sebesar US$ 105 miliar.
Foto: Menara Astra (dok. Astra)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) berencana menggunakan dana hasil divestasi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Bangkok Bank untuk pengembangan bisnis perseroan ke depan.

Perusahaan dengan kode saham ASII tersebut bersama dengan Standard Chartered PLC melepas kepemilikan 89,12% saham Bank Permata senilai Rp 37,43 triliun yang disepakati dalam conditional sales purchase agreement (CSAP). Transaksi ini ditargetkan akan rampung pada kuartal III-2020.

CNBC Indonesia mencatat, Astra setidaknya mendapat dana segar sebesar Rp 18,72 triliun dari penjualan 12,49 miliar saham Bank Permata dengan harga pelaksanaan Rp1.498 per saham.

Head of Investor Relation Astra International Tira Ardianti menyatakan, dipilihnya Bangkok Bank karena termasuk salah satu bank terbesar di Thailand dengan kapitalisasi yang cukup besar.

"Penggunaan dana dari transaksi ini terutama untuk tujuan investasi perseroan," kata Tira Ardianti kepada CNBC Indonesia, Jumat (13/12/2019).

Kendati demikian, ia tidak merinci dana sebesar itu akan dipakai untuk pengembangan di lini bisnis perseroan.

Sebagai informasi, Bangkok Bank merupakan bank korporasi terbesar di Thailand dengan total aset sebesar US$ 105 miliar.

Bank ini beroperasi secara internasional pada 31 lokasi di 14 negara berkembang, termasuk China, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Vietnam, Inggris, dan Amerika Serikat.

Bangkok Bank memiliki lebih dari 17 juta nasabah retail dan beroperasi di hampir 1.200 cabang.
(hps/hps) Next Article Stanchart & Astra Mau Lepas Permata, OJK: Biar Pasar Tentukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular