
Inggris dan Amerika Bawa Rupiah Berjaya, Nomor 2 di Asia!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 December 2019 08:09

Kabar dari Inggris juga menjadi sentimen positif di pasar. Kemarin, rakyat Inggris memilih anggota parlemen dalam Pemilu yang dipercepat. Semestinya Pemilu di Negeri Big Ben baru terjadi pada 2022.
Hasil exit poll menujukkan Partai Konservatif bakal memenangi Pemilu. Tories adalah partai penguasa di Palace of Westminster, gedung parlemen Inggris.
Reuters mewartakan, exit poll memberi gambaran bahwa Partai Konservatif akan memenangkan 368 kursi dari 650 yang tersedia di parlemen. Sementara Parta Buruh mendapat 191 kursi, Partai Nasional Skotlandia 55 kursi, dan Partai Liberal Demokrat 13 kursi.
Artinya, kemungkinan besar Boris Johnson masih akan menjabat sebagai Perdana Menteri. Tidak ada perubahan kepemimpinan. Ini membuat proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) diharapkan lebih mulus, karena tidak ada perubahan kebijakan.
Denga harapan soft Brexit pada Januari 2020, satu risiko bisa dicoret dari daftar. Ditambah dengan potensi damai dagang AS-China yang kian besar, risk appetite investor membucah sehingga mata uang Asia bak tertimpa dunia runtuh.
Dulu presiden Indonesia pertama Soekarno pernah mengatakan "Inggris kita linggis, Amerika kita setrika". Namun hari ini, justru dua negara tersebut yang 'berjasa' membawa rupiah menguat...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Hasil exit poll menujukkan Partai Konservatif bakal memenangi Pemilu. Tories adalah partai penguasa di Palace of Westminster, gedung parlemen Inggris.
Reuters mewartakan, exit poll memberi gambaran bahwa Partai Konservatif akan memenangkan 368 kursi dari 650 yang tersedia di parlemen. Sementara Parta Buruh mendapat 191 kursi, Partai Nasional Skotlandia 55 kursi, dan Partai Liberal Demokrat 13 kursi.
Artinya, kemungkinan besar Boris Johnson masih akan menjabat sebagai Perdana Menteri. Tidak ada perubahan kepemimpinan. Ini membuat proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) diharapkan lebih mulus, karena tidak ada perubahan kebijakan.
Denga harapan soft Brexit pada Januari 2020, satu risiko bisa dicoret dari daftar. Ditambah dengan potensi damai dagang AS-China yang kian besar, risk appetite investor membucah sehingga mata uang Asia bak tertimpa dunia runtuh.
Dulu presiden Indonesia pertama Soekarno pernah mengatakan "Inggris kita linggis, Amerika kita setrika". Namun hari ini, justru dua negara tersebut yang 'berjasa' membawa rupiah menguat...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular