
Baru Rilis Kinerja Q3, Laba Sampoerna Agro Ambles 90%

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak Usaha Grup Sampoerna yakni PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) baru saja mengumumkan laporan keuangan auditan periode III-2019 dengan hasil yang kurang menggembirakan.
Melansir laporan yang disampaikan kepada otoritas Bursa Efek Indonesia hari Kamis (12/12/2019), laba bersih emiten berkode SGRO tersebut anjlok 90,2% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 16,40 miliar, turun jauh jika dibandingkan laba kuartal III-2018 yang sebesar Rp 168,84 miliar.
Penjualan SGRO tercatat turun tipis sebesar 0,8% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 2,27 triliun, dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,29 triliun.
Penjualan produk kelapa sawit yang menjadi inti bisnis perusahaan turun tipis sebesar 0,82% (YoY) menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,2 triliun. Sementara penjualan produk lainnya secara persentase tahunan turun 0,07% menjadi Rp 65,84 miliar dari Rp 65,89 miliar.
Anjloknya laba bersih perusahaan dikarenakan beban pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar 11,26% secara tahunan menjadi Rp 1,87 triliun. Beban penjualan dan pemasaran melesat 57,42% secara tahunan menjadi Rp 80,66 miliar, serta beban pada pos keuangan juga membengkak hingga 19,43% juga secara tahunan menjadi Rp 186,37 miliar.
Di sisi lain, aset perusahaan terlihat semakin mengkilap dengan kenaikan Rp 350 miliar atau 3,94% menjadi Rp 9,37 triliun dibandingkan posisi pada kuartal yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 9,01 triliun.
Namun, kenaikan tersebut sebenarnya sejalan dengan utang perusahaan yang meningkat hingga 4,99% menjadi Rp 5,24 triliun dari posisi utang yang sama pada kuartal III-2018 pada angka Rp 4,99 triliun.
Data perdagangan di bursa efek hingga pukul 15:35 WIB mencatat, saham SGRO diperdagangkan flat pada Rp 2.380/unit sahamnya. Namun dalam dua hari perdagangan sebelumnya, sahamnya terkoreksi masing-masing 1,2% dan 3,64%.
(yam/hps) Next Article 9M-2019, Laba Sampoerna Agro Anjlok 90,2%