The Fed Kirim Kabar Baik, Keperkasaan Rupiah Masih Terpendam

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 December 2019 13:18
The Fed Kirim Kabar Baik, Keperkasaan Rupiah Masih Terpendam
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) stagnan hingga pertengahan perdagangan Kamis (12/12/2019), padahal Federal Reserve (The Fed) selaku bank sentral negeri Paman Sam sudah mengirim kabar bagus dini hari tadi.

Rupiah mengawali perdagangan stagnan di level Rp 14.030/US$, tidak lama Mata Uang Garuda melemah 0,07% ke Rp 14.040/US$. Sebelum tengah hari, rupiah sempat memukul balik dolar dengan menguat tipis 0,03% ke Rp 14.026/US$, sebelum kembali stagnan.

The Fed dalam pengumuman kebijakan moneter dini hari tadi memutuskan mempertahankan suku bunga 1,5-1,75% setelah melakukan pemangkasan tiga kali pemangkasan di tahun ini, masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).



The Fed juga mengindikasikan suku bunga tidak akan dinaikkan pada tahun depan, hal ini tentunya memberikan dampak bagus ke rupiah. Setidaknya tekanan dari suku bunga The Fed di tahun depan bisa diminimalisir.

Selain itu, bank sentral paling powerful di dunia ini juga memproyeksikan perekonomian AS akan membaik. Ketika perekonomian AS membaik, perekonomian dunia juga akan terangkat, satu lagi kabar bagus bagi rupiah.

Tetapi sayangnya rupiah masih belum mampu menguat pada hari ini, berada di dekat level psikologis Rp 14.000/US$, Mata Uang garuda perlu momentum yang lebih besar untuk bisa melewati level tersebut.



Rupiah juga rentan diterpa aksi ambil untung (profit taking), melihat posisinya di tahun ini yang masih mencatat penguatan 2,37% melawan dolar AS.

Selain itu, menjelang akhir tahun kebutuhan valas korporasi cenderung mengalami peningkatan. Ada kebutuhan untuk membayar dividen, utang, impor, dan sebagainya. Rupiah mengalami tekanan jual sehingga nilainya cenderung melemah.

Hal ini menghambat laju penguatan rupiah, meski tidak menutup peluang menguat di sisa perdagangan hari ini merespon kabar bagus dari The Fed.


Melihat grafik harian, rupiah yang disimbolkan dengan USD/IDR bergerak di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 5 hari (garis biru) dan di bawah MA20/rerata pergerakan 20 hari (garis merah).

rupiahGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Sumber: investing.com


Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) bergerak turun, dengan histogram yang masuk ke wilayah negatif. Indikator-indikator grafik harian ini mengindikasikan rupiah mulai mengumpulkan momentum penguatan. 

rupiahFoto: investing.com


Pada time frame 1 jam, rupiah bergerak di bawah MA 5 (rerata pergerakan 5 jam/garis biru), tetapi di atas MA 20 (rerata pergerakan 20 jam/garis merah). Indikator Stochastic bergerak turun dan di wilayah jenuh beli (overbought).

Rupiah saat ini kembali bergerak di dekat Rp 14.035/US$. Melihat indikator Stochastic yang overbought, selama tertahan bawah Rp 14,035/US$ rupiah berpeluang menguat menuju level psikologis Rp 14.000/US$. 

Sebaliknya menembus konsisten di atas Rp 14.035/US$, rupiah akan terus tertekan menuju ke Rp 14.070/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular