
Sudah 4 Hari Ngebut, Rupiah Kehabisan Bensin
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 December 2019 10:35

Namun rupiah tidak sendiri, karena ternyata mayoritas mata uang utama Asia juga terbenam di zona merah. Hanya dolar Hong Kong, rupee India, dan ringgit Malaysia yang masih bisa menguat.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:10 WIB:
Rasanya pasar valas dunia hari ini cenderung wait and see. Sebab, memang ada peristiwa penting yang layak untuk dinanti.
Dini hari nanti waktu Indonesia, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan hasil rapat komite pengambil kebijakan. Tentu yang ditunggu pasar adalah pengumuman suku bunga acuan.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate bertahan di 1,5-1,75% mencapai 97,8%. Rasanya memang hampir pasti Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat akan menghentikan dulu siklus penurunan suku bunga acuan setelah diturunkan tiga kali sejak awal tahun.
Prospek penghentian penurunan suku bunga acuan membuat dolar AS punya alasan untuk menguat. Pada pukul 10:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,09%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi dolar AS masih akan menguntungkan (terutama di aset-aset berpendapatan tetap seperti obligasi). Pada pukul 10:20 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,4 basis poin (bps).
Kenaikan yield akan membuat obligasi pemerintah AS seksi di mata investor. Arus modal akan menyemut di sekitar Negeri Paman Sam, sehingga dolar AS punya energi untuk menguat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:10 WIB:
Dini hari nanti waktu Indonesia, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan hasil rapat komite pengambil kebijakan. Tentu yang ditunggu pasar adalah pengumuman suku bunga acuan.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate bertahan di 1,5-1,75% mencapai 97,8%. Rasanya memang hampir pasti Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat akan menghentikan dulu siklus penurunan suku bunga acuan setelah diturunkan tiga kali sejak awal tahun.
Prospek penghentian penurunan suku bunga acuan membuat dolar AS punya alasan untuk menguat. Pada pukul 10:18 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,09%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi dolar AS masih akan menguntungkan (terutama di aset-aset berpendapatan tetap seperti obligasi). Pada pukul 10:20 WIB, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 0,4 basis poin (bps).
Kenaikan yield akan membuat obligasi pemerintah AS seksi di mata investor. Arus modal akan menyemut di sekitar Negeri Paman Sam, sehingga dolar AS punya energi untuk menguat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular