
Rupiah Jaya di Kurs Tengah BI dan Spot, Tapi Tetap Waspada Ya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 December 2019 10:04

Namun, bukan berarti rupiah bisa berleha-leha. Ada beberapa faktor yang bisa menggerus penguatan rupiah hari ini, meski mungkin tidak sampai membuatnya melemah.
Pertama, pelaku pasar tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan AS malam nanti waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam menciptakan 180.000 lapangan kerja pada November, jauh membaik ketimbang Oktober yaitu 128.000.
Jika realisasinya sesuai ekspektasi, maka sudah semakin terang-benderang bahwa perekonomian AS masih dalam fase ekspansi. Ekonomi tumbuh, pasar tenaga kerja pun bergairah.
Situasi ini akan membuat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kian yakin untuk menghentikan sementara siklus penurunan suku bunga acuan. Sejak awal tahun, Ketua Jerome 'Jay' Powell sudah tiga kali menurunkan Federal Funds Rate dan sepertinya siklus itu akan dihentikan dulu seiring terus membaiknya perekonomian Negeri Paman Sam.
Mengutip CME Fedwatch. probabilitas suku bunga acuan AS bertahan di 1,5-1,75% dalam rapat The Fed 11 Desember mencapai 99,3%. Kemarin, angkanya masih 97%. Artinya, suku bunga acuan hampir pasti bertahan, tidak lagi ada pemangkasan.
Akibatnya, dolar AS mendapat sedikit kekuatan. Pada pukul 09:35 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,04%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, setidaknya dalam waktu dekat, berinvestasi di dolar AS masih lumayan menarik. Perburuan terhadap dolar AS masih akan tinggi sehingga mata uang ini punya potensi menguat.
(aji/aji)
Pertama, pelaku pasar tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan AS malam nanti waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam menciptakan 180.000 lapangan kerja pada November, jauh membaik ketimbang Oktober yaitu 128.000.
Situasi ini akan membuat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) kian yakin untuk menghentikan sementara siklus penurunan suku bunga acuan. Sejak awal tahun, Ketua Jerome 'Jay' Powell sudah tiga kali menurunkan Federal Funds Rate dan sepertinya siklus itu akan dihentikan dulu seiring terus membaiknya perekonomian Negeri Paman Sam.
Mengutip CME Fedwatch. probabilitas suku bunga acuan AS bertahan di 1,5-1,75% dalam rapat The Fed 11 Desember mencapai 99,3%. Kemarin, angkanya masih 97%. Artinya, suku bunga acuan hampir pasti bertahan, tidak lagi ada pemangkasan.
Akibatnya, dolar AS mendapat sedikit kekuatan. Pada pukul 09:35 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,04%.
Tanpa penurunan suku bunga acuan, setidaknya dalam waktu dekat, berinvestasi di dolar AS masih lumayan menarik. Perburuan terhadap dolar AS masih akan tinggi sehingga mata uang ini punya potensi menguat.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular