Lihat Harley & Brompton Ilegal, Erick Thohir: Bagus Motornya

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
05 December 2019 15:50
Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media bentuk utuh rangkaian moge ilegal yang diselundupkan oleh pesawat Airbus Garuda.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyindir halus saat melihat barang bukti sepeda motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diselundupkan di pesawat baru Airbus A330-900 milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

"Bagus motornya," kata Erick, saat melihat barang bukti sepeda motor Harley dan sepeda Brompton yang dibongkar Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kamis (5/12/2019).

Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menunjukkan kepada awak media bentuk utuh rangkaian moge ilegal yang diselundupkan oleh pesawat yang baru milik Garuda ini.

Dari pantauan CNBC Indonesia, diketahui moge tersebut merupakan jenis motor Harley Davidson tahun 1972 berwarna merah-cream, serta dua sepeda lipat brompton berwarna hijau tua.

Semua onderdil moge tersebut tersimpan dalam 18 kardus besar. Kata salah satu petugas dari DJBC yang tidak mau disebut namanya, kisaran harga jual sepeda lipat di Indonesia mencapai kisaran Rp 50 juta.

"Satu harga sepeda kisaran Rp 50 juta sudah termasuk pajak, kalau di jual di Indonesia. Kalau harga motor belum tahu karena itu motor bekas," ujar petugas DJBC di Kemenkeu, Kamis (5/12/2019).

Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia menegaskan pemilik suku cadang motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang ilegal masuk ke Indonesia menggunakan pesawat Airbus A330-900 Neo adalah milik dua karyawan yang ikut dalam serah terima pesawat tersebut.

Artinya, pemilik dua barang bernilai tersebut bukan direksi Garuda Indonesia seperti yang diberitakan sebelumnya.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan dua karyawan pemilik barang ini merupakan petugas on board yang ikut dalam penjemputan pesawat Airbus tersebut untuk dibawa ke Indonesia.

"Bukan [milik direksi]. Jadi dia itu petugas yang memang menjemput pesawat dari sana. Jadi dia petugas on board di pesawat, jadi bukan penumpang komersial karena itu kan pesawat ferry flight [penerbangan tanpa penumpang umum] jadi dia bawa petugas karena itu pesawat baru dari Toulouse [Prancis] langsung ke Bandara Soekarno-Hatta dan setopnya di GMF [hanggar pesawat GMF AeroAsia]," kata Ikhsan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/12/2019).



(hps/hps) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular