Rupiah Masuk 10 Besar Mata Uang Terbaik Dunia, Apa Resepnya?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 December 2019 12:30
Fundamental Rupiah Membaik
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Tidak hanya cuan, berinvestasi di Indonesia juga semakin aman. Pertengahan tahun ini, lembaga pemeringkat Standard dan Poor's (S&P) menaikkan rating obligasi pemerintah Indonesia dari BBB- menjadi BBB. Artinya, risiko gagal bayar (default) semakin kecil.

Keuntungan dan keamanan ini mendorong arus modal asing berbondong-bondong masuk ke pasar Surat Berharga Negara. Sejak awal Januari hingga 3 Desember 2019, kepemilikan investor asing di SBN bertambah Rp 174,08 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kepemilikan asing juga bertambah tetapi 'hanya' Rp 62,91 triliun.

Aliran modal asing yang deras tentu membuat rupiah menguat. Akan tetapi, penguatan rupiah tidak hanya ditopang oleh hot money. Fundamental rupiah pun mengalami perbaikan.

Ini tercermin dari transaksi berjalan (current account) yang membaik. Pada sembilan bulan pertama 2018, rata-rata transaksi berjalan Indonesia adalah -2,71% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam periode yang sama 2019, angkanya sedikit membaik menjadi -2,7% PDB.




Transaksi berjalan mencerminkan arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa. Pasokan valas dari pos ini dinilai lebih jangka panjang (sustainable) ketimbang arus modal di pasar keuangan.

Perbaikan transaksi berjalan, meski tipis, berarti pasokan valas ke perekonomian domestik lebih memadai. Jadi fundamental rupiah memang lebih kuat, sehingga investor memberi apresiasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular