Konsumen RI Lebih Pede, Rupiah Tekan Dolar Singapura

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 December 2019 10:54
Sentimen pelaku pasar yang membaik, serta keyakinan konsumen Indonesia yang naik signifikan membuat Mata Uang Garuda perkasa.
Ilustrasi Dolar Singapura (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Kamis (5/12/2019). Sentimen pelaku pasar yang membaik, serta Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia yang naik signifikan membuat Mata Uang Garuda perkasa.

Dolar Singapura sempat ditekan ke Rp 10.327,88/SG$, melemah 0,13% di pasar spot, sebelum diperdagangkan di level Rp 10.336,86/SG$ pada pukul 10:33 WIB, melansir data Refinitiv.

Pelemahan di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari beberapa situs resmi beberapa bank.

BankKurs BeliKurs Jual
Bank BNI10.311,0010.368,00
Bank BRI10.267,2710.413,85
Bank Mandiri10.320,0010.365,00
Bank BTN10.182,0010.494,00
Bank BCA10.327,7310.348,11
CIMB Niaga10.337,0010.349,00

Kabar bagus dari perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China ,muncul kurang dari 24 jam setelah Presiden AS Donald Trump melontarkan pernyataan yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk.

Rabu kemarin, Bloomberg mengutip sumber yang mengetahui perundingan dagang kedua negara mengabarkan jika AS dan China sedikit lagi mencapai kata sepakat untuk membatalkan sebagian bea masuk dalam kesepakatan dagang fase satu.


Sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu menjelaskan bahwa perkataan Presiden Donald Trump kemarin bukan berarti perundingan dagang buntu, karena dia hanya berbicara spontan. Sumber tersebut juga menambahkan para negosiator dari AS memperkirakan kesepakatan dengan China akan tercapai sebelum tanggal 15 Desember.



Kabar dari Bloomberg tersebut kemudian dilengkapi dengan pernyataan terbaru Presiden Trump. "Diskusi (dagang dengan China) berjalan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi," kata Trump kepada jurnalis di sela-sela pertemuan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Inggris, seperti diberitakan Reuters.

Pernyataan tersebut bertolak belakangan dengan yang dilontarkan sehari sebelumnya. Masih dalam pertemuan NATO, pada hari Selasa Trump menyatakan menyatakan sebaiknya kesepakatan dagang dengan China dilakukan setelah Pemilihan Umum (Pemilu) AS 2020.

Dengan membaiknya sentimen pelaku pasar, aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi kembali menjadi target investasi. Baik dolar Singapura maupun rupiah mendapat keuntungan dari potensi terjadi kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Tetapi rupiah masih lebih unggul kali ini.


Rupiah mendapat tambahan tenaga untuk menguat setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan IKK November yang mengalami kenaikan menjadi 124,2 dari bulan sebelumnya 118,4. Angka indeks di bulan November juga menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Kenaikan IKK tersebut mengindikasikan adanya peningkatan optimisme terhadap kondisi ekonomi saat ini serta di masa yang akan datang. Ketika konsumen semakin optimis, maka tingkat belanja bisa meningkat dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular