
Melesat Hampir 2%, IHSG jadi Raja di Asia
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 December 2019 17:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket pada perdagangan hari ini dan menjadi raja pasar saham Asia di hari perdana bulan ke-12 ini.
Pembalikan arah hingga menguat hari ini dinilai karena faktor pergerakan teknikal (technical rebound) yangt erjadi setelah koreksi yang sudah terlalu panjang pada periode 21 November-28 November. Pasar saham domestik baru menguat pada Jumat lalu dan hari ini.
Data perdagangan menunjukkan indeks utama domestik tersebut naik 1,97% menjadi 6130 dari posisi kemarin 6.011, terlebih setelah adanya penguatan di momentum akhir perdagangan.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei terapresiasi 1,01%, indeks Shanghai menguat 0,13%, indeks Hang Seng naik 0,37%, dan indeks Kospi bertambah 0,19%.
Transaksi yang terjadi hari ini mencapai Rp 6,68 triliun yang terdiri dari Rp 4,72 triliun transaksi di pasar reguler, 1,96 triliun transaksi di pasar negosiasi, dan Rp 755 juta transaksi di pasar tunai.
Investor asing membukukan aksi beli bersih (nett foreign buy) Rp 46,48 miliar di pasar reguler, sedangkan di seluruh pasar investor asing masih membukukan aksi jual bersih (nett foreign sell) senilai Rp 148,46 miliar. Seluruh pasar berarti transaksi di pasar reguler, pasar negosiasi, dan pasar tunai.
Seluruh sembilan indeks sektoral menguat hari ini, di mana penguatan terbesar dialami sektor tambang (menguat 3,54%) dan barang konsumsi (2,34%).
Dua saham yang paling berpengaruh terhadap kedua sektor tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) serta PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Secara poin terhadap IHSG, penguatan yang paling mendukung indeks acuan utama adalah sektor finansial (1,87%) dan indeks barang konsumsi (2,34%).
Saham di sektor keuangan yang paling menguat adalah PT Bank Raykat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Di Asia, penguatan IHSG diikuti oleh indeks Nikkei 225 dan Topix, keduanya di pasar saham Jepang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Pembalikan arah hingga menguat hari ini dinilai karena faktor pergerakan teknikal (technical rebound) yangt erjadi setelah koreksi yang sudah terlalu panjang pada periode 21 November-28 November. Pasar saham domestik baru menguat pada Jumat lalu dan hari ini.
Data perdagangan menunjukkan indeks utama domestik tersebut naik 1,97% menjadi 6130 dari posisi kemarin 6.011, terlebih setelah adanya penguatan di momentum akhir perdagangan.
Investor asing membukukan aksi beli bersih (nett foreign buy) Rp 46,48 miliar di pasar reguler, sedangkan di seluruh pasar investor asing masih membukukan aksi jual bersih (nett foreign sell) senilai Rp 148,46 miliar. Seluruh pasar berarti transaksi di pasar reguler, pasar negosiasi, dan pasar tunai.
Seluruh sembilan indeks sektoral menguat hari ini, di mana penguatan terbesar dialami sektor tambang (menguat 3,54%) dan barang konsumsi (2,34%).
Dua saham yang paling berpengaruh terhadap kedua sektor tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) serta PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Secara poin terhadap IHSG, penguatan yang paling mendukung indeks acuan utama adalah sektor finansial (1,87%) dan indeks barang konsumsi (2,34%).
Saham di sektor keuangan yang paling menguat adalah PT Bank Raykat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Di Asia, penguatan IHSG diikuti oleh indeks Nikkei 225 dan Topix, keduanya di pasar saham Jepang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular