
Sedih, Harga Komoditas Aluminium dan Kopi RI Kacau Balau!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
02 December 2019 09:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas ekspor Indonesia jatuh dalam pada awal November 2019. Indeks harga komoditas ekspor minus hingga 4%, lebih dalam ketimbang selama 2018 yang minusnya hanya 2,8%.
"Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas," tulis Bank Indonesia dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter November 2019 seperti ditulis Senin (2/12/2019).
Penurunan harga komoditas disebabkan oleh penurunan harga batu bara, CPO, dan logam. Penurunan harga batu bara terutama disebabkan oleh penurunan permintaan.
"Ke depan, harga batu bara diperkirakan masih berada dalam tren menurun seiring dengan masih lemahnya ekonomi global, terutama Tiongkok dan India, serta semakin meningkatnya komitmen untuk mensubstitusi penggunaan batu bara dengan energi ramah lingkungan," ungkap BI.
Sementara, hingga triwulan III-2019, harga CPO masih relatif rendah. Ke depan, harga CPO berpotensi membaik seiring implementasi kebijakan penggunaan biofuel dan harga soybean oil (substitusi) yang diperkirakan meningkat.
Sebagian besar harga logam menurun kecuali nikel. Harga tembaga dan timah menurun seiring kontraksi sektor manufaktur sebagaimana tercermin dari tren penurunan PMI. Sebaliknya, harga nikel meningkat karena larangan ekspor nikel Indonesia mulai tahun 2020.
"Pelarangan ekspor tersebut diperkirakan semakin meningkatkan defisit nikel global sehingga mendorong harga nikel tetap berada pada level tinggi."
"Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas," tulis Bank Indonesia dalam laporan Tinjauan Kebijakan Moneter November 2019 seperti ditulis Senin (2/12/2019).
Penurunan harga komoditas disebabkan oleh penurunan harga batu bara, CPO, dan logam. Penurunan harga batu bara terutama disebabkan oleh penurunan permintaan.
![]() |
Sementara, hingga triwulan III-2019, harga CPO masih relatif rendah. Ke depan, harga CPO berpotensi membaik seiring implementasi kebijakan penggunaan biofuel dan harga soybean oil (substitusi) yang diperkirakan meningkat.
Sebagian besar harga logam menurun kecuali nikel. Harga tembaga dan timah menurun seiring kontraksi sektor manufaktur sebagaimana tercermin dari tren penurunan PMI. Sebaliknya, harga nikel meningkat karena larangan ekspor nikel Indonesia mulai tahun 2020.
"Pelarangan ekspor tersebut diperkirakan semakin meningkatkan defisit nikel global sehingga mendorong harga nikel tetap berada pada level tinggi."
Next Page
Harga Minyak Dunia
Pages
Most Popular