
Suasana Sedang Prihatin, Rupiah KO di Kurs Tengah BI dan Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 November 2019 10:47

Rilis data ekonomi di Asia yang mengecewakan membuat pelaku pasar agak malas mampir. Pada Oktober 2019, produksi industri Jepang turun 7,4% year-on-year (YoY). Jauh memburuk ketimbang bulan sebelumnya yang naik 1,3%.
Secara month-on-month (MoM), produksi indsutri Negeri Matahari Terbit juga terkontraksi 4,2%. Padahal bulan sebelumnya masih naik 1,7%.
Beberapa produksi yang turun antara lain mesin untuk kebutuhan umum(-14,5% MoM), kendaraan bermotor (-7,8% MoM), mesin untuk kebutuhan bisnis (-6,5% MoM), dan mesin untuk kebutuhan produksi (-6,4% MoM). Sedangkan yang masih naik adalah suku cadang elektronik (0,9% MoM).
Korea Selatan juga membukukan penurunan produksi industri. Pada Oktober, produksi industri Negeri Ginseng turun 2,5% YoY. Pada September, produksi industri masih tumbuh 0,4%.
Tidak hanya negara maju, di negara berkembang pun terjadi perlambatan. Produksi industri Vietnam pada November 2019 tumbuh 5,4% YoY. Walau tumbuh, tetapi ini menjadi catatan terendah sejak Januari 2017.
Kemudian penjualan ritel di Negeri Paman Ho pada November 2019 tumbuh 12,6% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 13,3%.
Data-data ini menunjukkan bahwa 'suasana kebatinan' di Asia masih penuh keprihatinan. Walau belum resesi, tetapi perlambatan ekonomi terpampang nyata dan ini membuat investor menjauh untuk sementara.
(aji/aji)
Secara month-on-month (MoM), produksi indsutri Negeri Matahari Terbit juga terkontraksi 4,2%. Padahal bulan sebelumnya masih naik 1,7%.
Beberapa produksi yang turun antara lain mesin untuk kebutuhan umum(-14,5% MoM), kendaraan bermotor (-7,8% MoM), mesin untuk kebutuhan bisnis (-6,5% MoM), dan mesin untuk kebutuhan produksi (-6,4% MoM). Sedangkan yang masih naik adalah suku cadang elektronik (0,9% MoM).
Tidak hanya negara maju, di negara berkembang pun terjadi perlambatan. Produksi industri Vietnam pada November 2019 tumbuh 5,4% YoY. Walau tumbuh, tetapi ini menjadi catatan terendah sejak Januari 2017.
Kemudian penjualan ritel di Negeri Paman Ho pada November 2019 tumbuh 12,6% YoY. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang naik 13,3%.
Data-data ini menunjukkan bahwa 'suasana kebatinan' di Asia masih penuh keprihatinan. Walau belum resesi, tetapi perlambatan ekonomi terpampang nyata dan ini membuat investor menjauh untuk sementara.
(aji/aji)
Next Page
China Siapkan Serangan Balasan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular