
Top! Rupiah Pukul Balik Dolar AS di Akhir Perdagangan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 November 2019 17:30

Membaiknya data ekonomi AS membuat greenback meraih momentum penguatan di sesi awal. Pekan lalu, indeks aktivitas manufaktur Philadelphia dilaporkan naik ke 10,4 pada November, jauh lebih tinggi dari Oktober yaitu 5,6. Sehari setelahnya, Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS naik ke 52,2 bulan ini, tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Rilis data-data tersebut juga konsisten dengan isi notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan The Fed kini lebih optimis menatap perekonomian AS dibandingkan beberapa pekan lalu.
Selain itu, harapan dan kehati-hatian investor terkait hubungan AS-China juga menjadi penggerak perdagangan mata uang di awal pekan ini. Harapan akan adanya kesepakatan dagang AS-China menguat sejak akhir pekan lalu setelah CNBC International mewartakan Presiden AS Donald Trump mengklaim kesepakatan dengan China "berpotensi sangat dekat".
"Pada dasarnya kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan" kata Trump dalam acara Fox and Friends, sebagaimana dilansir CNBC International.
Meski demikian pelaku pasar belum mau bereaksi secara berlebihan dan lebih memilih wait and see.
Apalagi AS kini sudah ikut campur dalam urusan Hong Kong yang biasa mempengaruhi hubungannya dengan China. Pada pekan lalu, Kongres AS sudah menyetujui aturan soal penegakan hak asasi manusia di Hong Kong, tetapi Presiden Trump masih belum bersikap tegas.
"Memang ada pernyataan bahwa ada perkembangan positif AS-China akan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Namun ada risiko, seperti dinamika di Hong Kong. Harapan memang belum sirna, tetapi kita harus mencermati bagaimana perkembangannya," kata Shusuke Yamada, Head of FX and Japan Equity Strategy di Merrill Lynch Japan Securities yang berbasis di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam sebuah wawancara di Fox News Channel sebagaimana dilansir Reuters, Trump mengatakan mendukung kebebasan Hong Kong, tetapi juga sedang memperjuangkan kesepakatan dagang dengan China yang dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah.
Berbagai sentimen tersebut membuat rupiah tidak banyak bergerak pada hari ini, melemah tipis hampir sepanjang perdagangan, sebelum berbalik menguat tipis di penutupan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Rilis data-data tersebut juga konsisten dengan isi notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang menunjukkan The Fed kini lebih optimis menatap perekonomian AS dibandingkan beberapa pekan lalu.
Selain itu, harapan dan kehati-hatian investor terkait hubungan AS-China juga menjadi penggerak perdagangan mata uang di awal pekan ini. Harapan akan adanya kesepakatan dagang AS-China menguat sejak akhir pekan lalu setelah CNBC International mewartakan Presiden AS Donald Trump mengklaim kesepakatan dengan China "berpotensi sangat dekat".
"Pada dasarnya kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan" kata Trump dalam acara Fox and Friends, sebagaimana dilansir CNBC International.
Meski demikian pelaku pasar belum mau bereaksi secara berlebihan dan lebih memilih wait and see.
Apalagi AS kini sudah ikut campur dalam urusan Hong Kong yang biasa mempengaruhi hubungannya dengan China. Pada pekan lalu, Kongres AS sudah menyetujui aturan soal penegakan hak asasi manusia di Hong Kong, tetapi Presiden Trump masih belum bersikap tegas.
"Memang ada pernyataan bahwa ada perkembangan positif AS-China akan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Namun ada risiko, seperti dinamika di Hong Kong. Harapan memang belum sirna, tetapi kita harus mencermati bagaimana perkembangannya," kata Shusuke Yamada, Head of FX and Japan Equity Strategy di Merrill Lynch Japan Securities yang berbasis di Tokyo, seperti dikutip dari Reuters.
Dalam sebuah wawancara di Fox News Channel sebagaimana dilansir Reuters, Trump mengatakan mendukung kebebasan Hong Kong, tetapi juga sedang memperjuangkan kesepakatan dagang dengan China yang dikatakan sebagai yang terbesar dalam sejarah.
Berbagai sentimen tersebut membuat rupiah tidak banyak bergerak pada hari ini, melemah tipis hampir sepanjang perdagangan, sebelum berbalik menguat tipis di penutupan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular