Setelah Melonjak 7%, Harga Batu Bara Mulai Koreksi

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
25 November 2019 10:43
Harga komoditas batu bara ditutup melemah pekan lalu setelah technical rebound dan berpotensi terkoreksi lebih dalam.
Ilustrasi Tambang Batu Bara (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara ditutup melemah di hari terakhir perdagangan pekan lalu, Jumat (22/11/2019). Setelah mengalami technical rebound, harga batu bara berpotensi terkoreksi mengingat fundamentalnya yang belum kuat.

Harga batu bara kontrak futures ICE Newcastle berada di level US$ 71,1/ton terkoreksi 0,28% pada Jumat minggu lalu.



Harga batu bara mengalami rebound teknikal sejak 11-21 November 2019. Dalam periode itu, harga batu bara naik 7,2% kemudian terkoreksi di hari penutupan perdagangan pekan lalu.

Menurut data Refinitiv, impor batu bara mingguan (12-19 November 2019) di beberapa kawasan Eropa mengalami kenaikan. Di kawasan Amsterdam-Rotterdam-Antwerp (ARA) impor batu bara pekan lalu naik 72.000 ton dibanding pekan sebelumnya. Impor batu bara Turki juga naik 105.000 ton pada periode yang sama.

Namun, impor batu bara di kawasan Asia yang notabene sebagai kawasan dengan konsumsi batu bara terbesar di dunia justru turun. Penurunan impor batu bara mingguan yang drastis terjadi di India.

Pekan lalu India mengimpor batu bara sebanyak 2,1 juta ton. Jauh lebih rendah dibanding minggu sebelumnya yang mencapai 4,2 juta ton.

Tak jauh berbeda, impor batu bara China juga menurun walau tak sebesar India. Pekan lalu tepatnya pada 13 November 2019, Beijing mengumumkan untuk kembali mengetatkan kebijakan impor batu bara.

Beijing mengatakan secara lisan mengumumkan kepada semua otoritas pabean untuk menghentikan impor batu bara karena melebihi jumlah yang ditargetkan. Impor batu bara China pada periode Januari-Oktober mencapai 276,24 juta ton naik 9,6% dibanding tahun lalu.

Jika dibanding dengan total impor batu bara China tahun 2018 yang mencapai 281,23 juta ton, impor 10 bulan tahun 2019 hanya terpaut 4,99 juta ton.

Impor batu bara di negara-negara lain juga mengalami penurunan. Impor batu bara termal Jepang dan Korea Selatan sejak 1-19 November turun masing-masing menjadi 6,5 juta ton dan 4,9 juta ton dari sebelumnya 9,8 juta ton dan 6,5 juta ton pada November tahun lalu.

Impor batu bara India pada periode yang sama juga mengalami penurunan. Mengutip data Refinitiv, impor batu bara India mencapai 7,7 juta ton dari periode yang sama November tahun lalu sebesar 11,4 juta ton. Stok batu bara di seluruh pembangkit listrik di India naik menjadi 22,7 juta ton.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular