
Oktober 2019, Mandiri Manajemen Investasi Kelola AUM Rp 57 T
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
22 November 2019 19:24

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mencatatkan dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp 57 triliun hingga Oktober 2019. Hingga akhir tahun MMI menargetkan dana kelolaan mencapai Rp 60 triliun, naik dibandingkan 2018 senilai Rp 48,2 triliun.
"Harapan kami bisa mencapai Rp 60 triliun, ini walaupun tinggal kurang 1,5 bulan kami berusaha memenuhi target Rp 60 triliun ini. Masih ada beberapa yang ada dalam pipeline kami," kata Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/11/2019).
Hingga akhir tahun MMI masih akan melakukan penghimpunan dana untum dana investasi infrastruktur (Dinfra) senilai Rp 500 miliar dan KIK EBA Syariah pertama di Indonesia.
"Kami berusaha mengeluarkan secepatnya, kalau bulan ini tidak terkejar kami akan kejar di bulan Desember," katanya.
Dengan adanya produk-produk yang masih akan diluncurkan hingga akhir tahun, Alvin mengharapkan AUM bisa mencapai lebih dari Rp 60 triliun. Apalagi ada faktor dari valuasi dari saham maupun obligasi, yang diharapkan saham naik pada akhir tahun.
Dia memaparkan kinerja dari masing-masing produk reksa dana MMI sangat bervariasi tergantung kelasnya masing-masing. Untuk reksa dana saham biasanya bervariasi mengikuti return IHSG dan LQ45, yang masing-masing negatif 2,5% dan 1,25% tahun ini. Meski demikian untuk reksa dana obligasi masih positif 14% dan produk reksa dana MMI menurut dia naik mengikuti bond index.
"AUM kami tidak terpengaruh oleh volatilitas hanya karena di reksa dana saham, karena kita melakukan diversifikasi," katanya.
(dob/dob) Next Article Live! Dunia di Ambang Resesi, Investasi Apa yang Bikin Cuan?
"Harapan kami bisa mencapai Rp 60 triliun, ini walaupun tinggal kurang 1,5 bulan kami berusaha memenuhi target Rp 60 triliun ini. Masih ada beberapa yang ada dalam pipeline kami," kata Direktur Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahusiwa kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/11/2019).
Hingga akhir tahun MMI masih akan melakukan penghimpunan dana untum dana investasi infrastruktur (Dinfra) senilai Rp 500 miliar dan KIK EBA Syariah pertama di Indonesia.
Dengan adanya produk-produk yang masih akan diluncurkan hingga akhir tahun, Alvin mengharapkan AUM bisa mencapai lebih dari Rp 60 triliun. Apalagi ada faktor dari valuasi dari saham maupun obligasi, yang diharapkan saham naik pada akhir tahun.
Dia memaparkan kinerja dari masing-masing produk reksa dana MMI sangat bervariasi tergantung kelasnya masing-masing. Untuk reksa dana saham biasanya bervariasi mengikuti return IHSG dan LQ45, yang masing-masing negatif 2,5% dan 1,25% tahun ini. Meski demikian untuk reksa dana obligasi masih positif 14% dan produk reksa dana MMI menurut dia naik mengikuti bond index.
"AUM kami tidak terpengaruh oleh volatilitas hanya karena di reksa dana saham, karena kita melakukan diversifikasi," katanya.
(dob/dob) Next Article Live! Dunia di Ambang Resesi, Investasi Apa yang Bikin Cuan?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular