
Galau! Rupiah Menguat di Kurs Tengah BI Tapi Lesu di Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
22 November 2019 11:01

Dolar AS mendapat angin setelah rilis data ekonomi terbaru di Negeri Paman Sam. Penjualan rumah bukan baru pada Oktober naik 1,9% month-on-month (MoM) menjadi 5,46 juta unit. Laju pertumbuhan ini lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics yaitu 1,4%.
Kemudian pembacaan awal indeks aktivitas versi The Federal Reserve/The Fed Philadelphia untuk November adalah 10,4. Naik 4,8 poin dibandingkan Oktober, dan di atas konsensus pasar yaitu 7.
Oleh karena itu, semakin besar kemungkinan The Fed akan mempertahan suku bunga untuk sementara waktu setelah turun tiga kali sejak awal tahun. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas Federal Funds Rate bertahan di 1,5-,175% pada rapat 11 Desember mencapai 94,8%.
Apalagi ada suara di internal The Fed bahwa sudah saatnya siklus penurunan suku bunga dihentikan dulu. Ini terlihat dalam notula rapat (minutes of meeting) edisi Oktober.
"Beberapa peserta rapat menilai outlook ekonomi masih bagus, inflasi mengarah ke target The Fed, dan ada jeda dari transmisi kebijakan moneter. Jadi, perlu waktu untuk mengkaji bagaimana pengaruh kebijakan moneter yang sudah ditempuh terhadap perekonomian," sebut notula rapat The Fed.
Kemungkinan suku bunga acuan tidak akan turun membuat dolar AS menjadi diminati. Sebab, berinvestasi di dolar AS tidak akan terlalu boncos.
(aji/aji)
Kemudian pembacaan awal indeks aktivitas versi The Federal Reserve/The Fed Philadelphia untuk November adalah 10,4. Naik 4,8 poin dibandingkan Oktober, dan di atas konsensus pasar yaitu 7.
Apalagi ada suara di internal The Fed bahwa sudah saatnya siklus penurunan suku bunga dihentikan dulu. Ini terlihat dalam notula rapat (minutes of meeting) edisi Oktober.
"Beberapa peserta rapat menilai outlook ekonomi masih bagus, inflasi mengarah ke target The Fed, dan ada jeda dari transmisi kebijakan moneter. Jadi, perlu waktu untuk mengkaji bagaimana pengaruh kebijakan moneter yang sudah ditempuh terhadap perekonomian," sebut notula rapat The Fed.
Kemungkinan suku bunga acuan tidak akan turun membuat dolar AS menjadi diminati. Sebab, berinvestasi di dolar AS tidak akan terlalu boncos.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular