Asing Kabur Rp 404 M, Transaksi Sepi, tapi 5 Saham Diborong!

tahir saleh, CNBC Indonesia
21 November 2019 16:51
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu menutup perdagangan di zona hijau.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak seperti kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu menutup perdagangan di zona hijau. Pada perdagangan Kamis ini (21/11/2019), setelah pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia yang dipertahankan di level 5%, IHSG turun 0,61% di level 6.117,36.

Rabu kemarin IHSG mampu ditutup menguat 0,05% di level 6.155,11 setelah sempat terkoreksi di awal perdagangan, sama seperti hari ini, seiring dengan tekanan sentimen global.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, t
ransaksi perdagangan hari ini kembali rendah Rp 5,92 triliun dengan 145 saham naik, 249 saham turun, dan 146 saham stagnan.

Nilai transaksi harian juga masih rendah yakni Rp 5,92 triliun, lebih rendah dari Rabu kemarin yakni Rp 6,55 triliun, dan jauh lebih rendah dari perdagangan Selasa pekan ini yakni Rp 7,23 triliun. Nilai transaksi harian terendah sempat terjadi pada awal pekan, Senin lalu, hanya menyentuh Rp 5,47 triliun.


Pada Kamis ini, investor asing juga 
kembali keluar sebesar Rp 404,43 miliar di semua pasar, terdiri dari pasar reguler Rp 358,58 miliar dan pasar nego dan tunai Rp 45,85 miliar.

Sepekan terakhir, asing sudah keluar Rp 463,03 miliar, dan sebulan terakhir asing net sell Rp 5,68 triliun. Kendati demikian, secara year to date asing masih masuk alias net buy sebesar Rp 39,36 triliun. Padahal Rabu kemarin asing masih masuk Rp 102 miliar terutama karena adanya beli bersih di pasar reguler Rp 133,35 miliar.

Kendati IHSG minus, ada sedikitnya lima saham yang mampu membukukan aksi beli bersih cukup besar hari ini:

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), beli bersih Rp 32,88 miliar, saham laik 1,06% Rp 7.175/saham.
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), beli bersih Rp 29,38 miliar, saham stagnan Rp 4.220/saham.
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT), beli bersih Rp 10,25 miliar, saham naik 3,40% Rp 1.215/saham.
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), beli bersih Rp 7,44 miliar, saham minus 0,79% Rp 31.500/saham.
5. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), beli bersih Rp 6,4 miliar, saham turun 0,71% Rp 1.405/saham.



Pada Kamis ini, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar sejak kemarin 20 November 2019 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5%.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 November 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di 5,00%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (21/11/2019).

Bank Indonesia juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah sebesar 50 bps sehingga masing-masing menjadi 5,5% dan 4,0%, dengan GWM Rerata masing-masing tetap sebesar 3,0%, dan berlaku efektif pada 2 Januari 2020.


Untuk diketahui, rasio GWM mengatur besaran Dana Pihak Ketiga (DPK) milik bank yang harus dititipkan di bank sentral. Jika rasio GWM dilonggarkan, praktis besaran dana yang harus dititipkan di bank sentral menjadi berkurang dan menambah likuiditas perbankan.

"Kebijakan ini ditempuh guna menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam meningkatkan pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Strategi operasi moneter juga terus diperkuat untuk menjaga kecukupan likuiditas dan mendukung transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," ungkap Perry.

 

(tas/hps) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular