Holding BUMN Pelabuhan, Pelindo II Ngarep Jadi Induk

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 November 2019 12:58
Pelindo II optimistis akan menjadi Holding dari BUMN Pelabuhan.
Foto: Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II optimistis perseroan yang memiliki brand Indonesia Port Corporation (IPC) ini akan menjadi Holding dari BUMN Pelabuhan yang tengah disusun oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Saya haqqul yakin Pelindo [II] jadi holding. Mungkin someday in the future, hanya [akan] ada 1 pelabuhan di Indonesia. Pelindo Incorporated dari Sabang sampe Merauke, tapi ada regional-regionalnya," kata Dirut Pelindo II 
Elvyn G. Masassya, dalam acara rutin, Ngopi BUMN, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dalam holding ini akan mensinergikan seluruh BUMN pelabuhan Indonesia mengingat saat ini ada Pelindo I, II, III dan Pelindo IV.


Mengacu data CNBC Indonesia, Pelindo I saat ini setidaknya mengelola 16 cabang pelabuhan di empat provinsi, dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Kepulauan Riau serta berkantor pusat di Belawan, Medan.

Pelindo II atau IPC mengoperasikan 12 pelabuhan yang terletak di 10 provinsi Indonesia dan berbasis di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pelindo III yang bermarkas di Surabaya, mengelola dan membawahi 43 pelabuhan umum di 7 wilayah provinsi Indonesia.

Sementara itu Pelindo IV di Makassar, bergerak di bidang kepelabuhanan yang beroperasi di 27 cabang dan memiliki 3 anak perusahaan dan afiliasi yang tersebar dari Kepulauan Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

"Holding Pelindo 1-4. Beda area tapi prinsip bisnis yang ditawarkan sama, jasa. Pengguna jasa ingin kualitas standar biaya charge yang relatif sama," kata Elvyn.

Untuk bisa membuat ini, kata Elvyn, dalam hal konektivitas Sabang hingga Merauke, maka diperlukan holding BUMN di bawah Pelindo II.

Foto: Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)


"Saya punya view, maka Pelindo sebaiknya jadi holding. Supaya 1 sistem. Satu standar operasional. Misal di Priok [Tanjung Priok] angkat box 30, Medan pun juga 30, Makassar juga. Solusi paling cepat untuk itu adalah holding."

"Dengan holding ada kekuatan keuangan karena satu legal entity di atas. Kemudian di bawahnya operating-operating. Ke depan saya lagi diskusikan mendalam dengan Pak Menteri BUMN, Pak Wamen konsep holding paling pas saat ini dengan perkembangan yang ada."

Di sisi lain, Pelindo juga saat ini membiayai operasional dengan pendanaan di pasar modal. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, Pelindo I punya tiga seri obligasi jatuh tempo hingga tahun 2026 dengan nilai mencapai Rp 950 miliar, sementara Pelindo 4 tiga seri dengan jatuh tempo 2028, dengan nilai mencapai Rp 3 triliun.

Pelindo II juga menerbitkan obligasi tapi global bond pada 23 April 2015 yakni mencapai Rp 20,8 triliun.


(tas/tas) Next Article Pindah ke Pelindo II, Hambra Urus Holding Pelabuhan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular