
Jadi Kapan Harga Emas Bisa Tembus Rp 900.000/gram?
Irvin Avriano Arief & Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
20 November 2019 06:34

Harga emas investasi ritel kepingan acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) naik tipis dan kembali ke level psikologis Rp 700.000/gram pada perdagangan Selasa kemarin (19/11/2019) dari posisi Rp 699.000/gram di Senin.
Naik tipisnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit menghangat kemarin.
Drama perang dagang kali ini terkait dengan China yang dikabarkan pesimistis terhadap masa depan perundingan damai dagang fase pertama karena Presiden AS Donald Trump masih resisten terhadap proposal penurunan tarif impor yang sudah berlaku September lalu.
Prospek damai dagang yang memudar itu dan potensi tidak tuntasnya perundingan tahun ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin memburu komoditas logam mulia tersebut dan menciptakan tekanan beli yang mengangkat harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam Selasa kemarin (19/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70 juta/batang, naik dari Rp 699.000/gram pada Senin.
Selasa kemarin, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga naik tipis Rp 1.000/gram menjadi Rp 665.000/gram dari Rp 664.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Naiknya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global Senin lalu menjadi US$ 1.470,75 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi akhir pekan lalu US$ 1.467,11/oz. Kemarin, harga emas masih turun menjadi US$ 1.469,36/oz.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/sef)
Naik tipisnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit menghangat kemarin.
Drama perang dagang kali ini terkait dengan China yang dikabarkan pesimistis terhadap masa depan perundingan damai dagang fase pertama karena Presiden AS Donald Trump masih resisten terhadap proposal penurunan tarif impor yang sudah berlaku September lalu.
Prospek damai dagang yang memudar itu dan potensi tidak tuntasnya perundingan tahun ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin memburu komoditas logam mulia tersebut dan menciptakan tekanan beli yang mengangkat harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam Selasa kemarin (19/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70 juta/batang, naik dari Rp 699.000/gram pada Senin.
Selasa kemarin, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga naik tipis Rp 1.000/gram menjadi Rp 665.000/gram dari Rp 664.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Naiknya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global Senin lalu menjadi US$ 1.470,75 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi akhir pekan lalu US$ 1.467,11/oz. Kemarin, harga emas masih turun menjadi US$ 1.469,36/oz.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular