Lelang Siang Nanti, Pasar SUN Diprediksi Gerak Tipis-tipis

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
19 November 2019 09:20
Pasar obligasi diprediksi masih akan flat.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi diprediksi masih akan flat dalam jangka pendek pada perdagangan Selasa ini (19/11/2019) karena datangnya dua isu perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang bertolak belakang.

Ariawan, Head of Fixed Income Research PT BNI Sekuritas, menilai hasil lelang surat utang negara (SUN) rutin hari ini juga dapat memberi sentimen ke pasar obligasi.

"Jika lelang sukses dengan jumlah penawaran yang besar dari investor dan penerbitan dapat lebih tinggi daripada target indikatif Rp 15 triliun, maka akan menjadi katalis positif untuk pasar obligasi Indonesia," ujar Ariawan dan tim dalam risetnya hari ini (19/11/19).


Dalam lelang siang ini, pemerintah juga akan menawarkan beberapa seri yang berpotensi menjadi seri acuan baru tahun depan. Selasa siang ini, pemerintah akan menggelar lelang rutin tujuh seri SUN dengan target Rp 15 triliun-Rp 30 triliun.

Menurut dia, suksesnya lelang juga akan meredakan tekanan suplai penerbitan instrumen SUN baru hingga akhir tahun dan akhirnya membuka peluang kenaikan harga sekaligus penurunan tingkat imbal hasil (yield) hingga akhir tahun.

Di tengah tren yang masih positif hingga jangka menengah, dia menilai pasar masih akan bergerak flat sehingga beberapa seri yang menjadi pilihan menarik bagi investor adalah FR0081, FR0082, FR0080, dan FR0083.


Dari domestik, sisi positif yang dapat menjaga momentum dan mendukung pasar obligasi pemerintah agar koreksi tidak terlalu besar adalah masih derasnya aliran dana investor asing ke pasar SUN hingga berada pada angka Rp 1.069,47 triliun per 14 November.

Data porsi investor di pasar SBN mengacu informasi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.069,47 triliun SBN, yang artinya berporsi 39,01% dari total beredar Rp 2.734 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Risiko Global Masih Tinggi, OJK: Asing Masih Borong SBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular