
Saham Melesat, Kapitalisasi Pasar Chandra Asri Naik Rp 11 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan pada saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Tbk (TPIA) dalam sepekan terakhir membuat kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) ikut terangkat, dan mengokohkan saham tersebut pada urutan 10 besar emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sepanjang pekan lalu (11-15 November), saham Chandra Asri mengalami kenaikan 625 poin atau menguat 6,87% dan pada Jumat di level Rp 9.725/saham. Kapitalisasi pasarnya pun menjadi Rp 173,43 triliun, atau terdongkrak Rp 11,14 triliun dibandingkan market cap pada Jumat pekan sebelumnya (8/11/2019).
Hal ini membuat saham Chandra Asri kokoh pada posisi ke-10 dalam deretan emiten dengan market cap saham terbesar di BEI. Saat ini hanya ada 12 emiten yang memiliki market cap saham di atas Rp 100 triliun.
Pada posisi pertama masih ditempati PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kapitalisasi pasar Rp 773,55 triliun setara dengan 10,94% dari bobot IHSG, disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kapitalisasi Rp 504,48 triliun atau 7,13% dari bobot yang sama.
Secara umum saham-saham berbobot raksasa tersebut kinerja sahamnya tertekan sepekan kemarin, 4 dari 12 emiten mengalami penguatan harga, sedangkan tujuh saham lainnya mengalami penurunan harga, dan satu saham stagnan.
Berikut data selengkapnya terkait deretan saham-saham elit bursa:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami koreksi 0,8% pada level 6.128 sepanjang pekan lalu. Faktor global yang tak menentu dari hubungan AS dengan China membuat pelaku pasar wait and see.
Pada awal pekan lalu, China mengklaim AS telah sepakat membatalkan beberapa bea masuk, tetapi Presiden AS Donald Trump malah membantah hal itu dan menyebut China curang.
"Sejak China masuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada tahun 2001, tidak ada negara yang memanipulasi atau memanfaatkan Amerika Serikat sebaik China. Saya tidak akan mengatakan "curang", tapi tidak ada yang lebih curang dari China, saya akan mengatakan itu" kata Presiden AS Donald Trump, sebagaimana dilansir CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
