Wamen BUMN: Progres Restrukturisasi KRAS Lumayan Positif!

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 November 2019 16:20
Penyelamatan Krakatau Steel dengan restrukturisasi.
Foto: Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menegaskan penyelamatan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dari kondisi perusahaan yang 'berdarah-darah' melalui restrukturisasi utang diharapkan segera selesai. Dengan begitu diharapkan bisa membuat perusahaan mencetak kinerja positif kembali.

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan progres penyelamatan atas BUMN baja tersebut positif. Budi Gunadi adalah mantan Dirut PT Inalum atau MIND ID, holding BUMN pertambangan yang diagendakan menjadi induk usaha KRAS.

"Doain supaya restrukturisasi Krakatau Steel bisa cepat selesai. Nanti, sebentar lagi Pak Silmy [Dirut Krakatau Steel Silmy Karim] akan panggil teman-teman [jurnalis] menceritakan seperti apa," kata BGS, panggilan akrabnya, di Kementerian BUMN, Jumat (15/11/2019).

"Tapi progres [restrukturisasi] lumayan positif," kata Dirut Bank Mandiri periode 2013-2016 ini.


Ketika ditanya apakah sejumlah investor siap masuk di KRAS, Budi belum memberikan keterangan berarti.

"Nanti ada Pak Silmy, itu perusahaan publik soalnya," katanya.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya memang memprioritaskan perusahaan pelat merah yang didera persoalan fundamental yang berat seperti KRAS dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang akan diselesaikan dengan segera. Khusus KRAS, rugi diderita dalam tujuh tahun terakhir dan utang yang menggunung.

Dalam laporan keuangan per September 2019, Krakatau Steel masih membukukan kerugian sebesar US$ 211,91 juta atau sekitar Rp 2,96 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) pada 9 bulan tahun ini dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 37,38 juta atau Rp 523,32 miliar, naik 5 kali lipat.


Pada periode yang sama, perusahaan dengan kode saham KRAS ini, mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar US$ 1,05 miliar atau Rp 14,70 triliun dari periode yang sama tahun lalu US$ 1,27 miliar atau Rp 17,78 triliun.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam kesempatan sebelumnya mengutarakan tujuan dari restrukturisasi tersebut untuk menyehatkan kondisi keuangan Krakatau Steel beserta beberapa anak usahanya, antara lain: Krakatau Wajatama, PT meratus Jaya Iron & Steel, PT KHI Pipe Industries, dan PT Krakatau Engineering.


"Ini adalah bentuk upaya Krakatau Steel dan anak perusahaan dalam melakukan restrukturisasi secara menyeluruh dalam rangka menyehatkan kinerja finansial secara berkelanjutan (sustainable)," kata Silmy Karim, Senin (30/9/2019) di Jakarta.

Adapun enam bank dan lembaga keuangan yang melakukan perjanjian adendum yang menyetujui restrukturisasi tersebut antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Rugi KRAS membengkak

[Gambas:Video CNBC]

 


(tas/miq) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular