
Harga Diprediksi Lanjut Koreksi, Rekomendasi Jual SUN Lagi?
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
15 November 2019 09:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi melanjutkan koreksi pada perdagangan di penghujung pekan ini, Jumat (15/11/2019), terutama karena semakin tingginya desakan China di dalam perundingan dagang dengan Amerika Serikat (AS).
"Obligasi masih terus melanjutkan pelemahannya, namun masih kurang," kata Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Invesment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya hari ini (15/11/19).
"Butuh dorongan lebih banyak agar pasar obligasi dapat terus melakukan penurunan, karena menurut kami penurunan tersebut masih kurang untuk menjadi anak tangga selanjutnya untuk mengalami kenaikan. Kami merekomendasikan jual hari ini dengan volume terbatas," ujarnya.
Dia menilai koreksi yang terjadi kemarin dan diprediksi akan terjadi lagi hari ini, perlu berlanjut agar pasar surat utang negara (SUN) memiliki tenaga untuk menguat lagi menuju akhir tahun.
Ketegangan AS-China masih berlanjut dengan desakan dari Beijing bahwa penurunan tarif harus dilakukan demi menuju perdamaian dagang fase I. Menurut Negeri Tirai Bambu, perang dagang yang dimulai dari kenaikan tarif impor haruslah didamaikan dengan penurunan tarif juga.
Dari domestik, sisi positif yang dapat menjaga momentum dan mendukung pasar obligasi pemerintah agar koreksi tidak terlalu besar adalah masih derasnya aliran dana investor asing ke pasar SUN hingga berada pada angka Rp 1.068,21 triliun per 13 November.
Data porsi investor di pasar SBN mengacu informasi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068,21 triliun SBN, yang artinya berporsi 39,1% dari total beredar Rp 2.734 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Ekonomi China Melambat, Reli 6 Hari Harga SUN Berlanjut
"Obligasi masih terus melanjutkan pelemahannya, namun masih kurang," kata Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Invesment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya hari ini (15/11/19).
"Butuh dorongan lebih banyak agar pasar obligasi dapat terus melakukan penurunan, karena menurut kami penurunan tersebut masih kurang untuk menjadi anak tangga selanjutnya untuk mengalami kenaikan. Kami merekomendasikan jual hari ini dengan volume terbatas," ujarnya.
Dia menilai koreksi yang terjadi kemarin dan diprediksi akan terjadi lagi hari ini, perlu berlanjut agar pasar surat utang negara (SUN) memiliki tenaga untuk menguat lagi menuju akhir tahun.
Ketegangan AS-China masih berlanjut dengan desakan dari Beijing bahwa penurunan tarif harus dilakukan demi menuju perdamaian dagang fase I. Menurut Negeri Tirai Bambu, perang dagang yang dimulai dari kenaikan tarif impor haruslah didamaikan dengan penurunan tarif juga.
Dari domestik, sisi positif yang dapat menjaga momentum dan mendukung pasar obligasi pemerintah agar koreksi tidak terlalu besar adalah masih derasnya aliran dana investor asing ke pasar SUN hingga berada pada angka Rp 1.068,21 triliun per 13 November.
Data porsi investor di pasar SBN mengacu informasi dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.068,21 triliun SBN, yang artinya berporsi 39,1% dari total beredar Rp 2.734 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article Ekonomi China Melambat, Reli 6 Hari Harga SUN Berlanjut
Most Popular