Impor China Bakal Rekor, Harga Batu Bara Masih Segitu Ajah

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 November 2019 11:47
Harga batu bara masih bergerak sideways di tengah perlambatan ekonomi global dan kebijakan energi yang ramah lingkungan
Foto: Tongkang batubara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lagi dan lagi, harga batu bara bergerak di rentang sempit, masih dalam pola sideways. Kondisi ekonomi global yang melambat serta kebijakan yang mendorong untuk beralih ke energi lebih ramah lingkungan jadi faktor penekan anjloknya batu bara tahun ini.

Harga komoditas batu bara kontrak ICE Newcastle ditutup menguat 0,68% ke US$ 66,95/ton pada perdagangan Selasa kemarin (12/11). Walau harga naik tapi tidak langsung mencerminkan harga akan terdongkrak naik. Harga masih berpotensi untuk bergerak sideways pada pekan ini.



Walau impor batu bara China diprediksi melampaui total impor tahun lalu sebesar 281 juta ton, namun impor batu bara China hingga November sudah mencapai lebih dari 270 juta ton.

Analis memprediksikan, impor batu bara China tahun ini lebih dari 300 juta ton. Artinya dalam dua bulan terakhir impor batu bara China akan berada di level 15 juta ton. Masih jauh lebih rendah dibanding impor batu bara bulan-bulan sebelumnya yang mencapai lebih dari 20 juta ton.



Tak hanya China, impor batu bara India juga mengalami penurunan. Mengutip data Refinitiv, impor batu bara India pada Oktober turun menjadi 14,7 juta ton. Impor batu bara turun 16,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan impor batu bara ditengarai oleh turunnya permintaan listrik di bulan Oktober. Permintaan listrik bulan Oktober turun 13,2% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan impor batu bara ternyata tidak dibarengi dengan peningkatan output batu bara domestik. Yang terjadi justru sebaliknya, produksi batu bara domestik oleh BUMN India tidak mencapai target produksi tahun ini.


Pelemahan impor dan produksi batu bara menunjukkan penurunan permintaan listrik industri. Selain itu keberadaan energi terbarukan dalam bauran energi India juga turut menekan permintaan batu bara.

Kondisi ekonomi global yang melambat akibat perang dagang memang memberatkan permintaan energi termasuk batu bara. Kebijakan energi negara-negara terutama kawasan Eropa yang lebih pro terhadap lingkungan juga membuat nasib harga batu bara jadi nahas. Harga batu bara telah anjlok 34% sejak awal tahun.


TIM RISET CNBC INDONESIA

Harga batu bara ambles, kinerja emiten bagaimana?

[Gambas:Video CNBC]



(twg/tas) Next Article Sampai Akhir 2019, Harga Batu Bara Tak Kunjung Beranjak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular