Emas Diterpa Aksi Jual Lagi, Turun Sampai Berapa Kira-Kira?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 November 2019 20:58
Emas Diterpa Aksi Jual Lagi, Turun Sampai Berapa Kira-Kira?
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia kembali diterpa aksi jual pada perdagangan Selasa (12/11/19) setelah mencatat penurunan nyaris 4% dalam enam hari perdagangan terakhir, dan berada di level terendah tiga bulan.

Pada pukul 20:05 WIB, emas melemah 0,38% ke US$ 1.450,10/troy ons di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sebelumnya logam mulai ini bahkan melemah 0,5% di level US$ 1.448,35/troy ons. Aksi jual emas kembali terjadi akibat menguatnya bursa saham Asia dan Eropa yang membuat daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) menjadi menurun.

Penguatan bursa saham Asia dan Eropa pada hari ini mengindikasikan investor cukup optimis jika Amerika Serikat dan China akan menandatangani kesepakatan dagang. Perhatian tertuju pada pidato Presiden AS Donald Trump di acara Economic Club New York pada Selasa waktu setempat.



Pernyataan terbaru dari Trump mengenai perkembangan negosiasi kesepakatan dagang tentunya akan dinanti para pelaku pasar.



Terakhir kali berbicara pada akhir pekan lalu, Trump mengatakan perundingan kesepakatan dagang dengan China berjalan dengan baik, tetapi hanya akan menandatangani kesepakatan dengan China jika hal tersebut menjadi yang terbaik bagi Negeri Paman Sam.

Trump juga menyatakan ada pemberitaan yang kurang tepat soal bea masuk. Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa AS-China sepakat untuk menghapus bea masuk yang berlaku selama masa perang dagang lebih dari setahun terakhir, sebagaimana dilansir CNBC International.

AS sudah mengenakan bea masuk terhadap importasi produk China senilai US$ 550 miliar. Sedangkan China membebankan bea masuk kepada impor produk made in the USA senilai US$ 185 miliar.



Seperti diketahui sebelumnya, China pada pekan lalu mengklaim jika sudah mencapai kesepakatan dengan AS untuk membatalkan sebagian bea masuk.

Mengutip CNBC International pada Kamis (7/11/19), Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan baik AS maupun China setuju untuk membatalkan rencana pengenaan berbagai bea masuk. Perundingan yang konstruktif dalam dua pekan terakhir membuat kedua negara sudah dekat dengan kesepakatan damai dagang fase I.

Namun, Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, menegaskan bahwa belum ada kesepakatan soal penghapusan bea masuk. Dia menilai China melakukan klaim sepihak.

"Sampai saat ini belum ada kesepakatan mengenai pencabutan bea masuk sebagai syarat ditandatanganinya perjanjian damai dagang fase I. Mereka (China) mencoba bernegosiasi di ruang publik," tegas Navarro dalam wawancara bersama Fox Business Network, seperti dikutip dari Reuters.

Saat pelaku pasar menanti perkembangan AS-China, datang kabar bagus yang membuat sentimen pelaku pasar membaik. Melansir CNBC International, Presiden Trump pekan ini diperkirakan akan mengumumkan penundaan kenaikan bea masuk produk otomotif dari Uni Eropa hingga enam bulan ke depan.

Merespon pemberitaan tersebut, bursa saham Eropa menguat, dan dampaknya harga emas kembali tertekan.

Emas Diterpa Aksi Jual Lagi, Bisa Turun Sampai Mana Nih?Grafik: Emas (XAU/USD) Harian 
Sumber: investing.com


Pada grafik harian emas yang disimbolkan XAU/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru) dan MA 21 hari (garis merah), tetapi masih di atas MA 125 hari (garis hijau).

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) sudah masuk ke wilayah negatif, begitu juga dengan histogramnya. Indikator ini mengindikasikan momentum pelemahan emas mulai terkumpul.

Emas Diterpa Aksi Jual Lagi, Bisa Turun Sampai Mana Nih?Grafik: Emas (XAU/USD) 1 Jam
Sumber: investing.com


Pada time frame 1 jam, emas bergerak di kisaran MA 8, dan MA 21, tetapi di bawah MA 125. Indikator stochastic bergerak turun tetapi masih jauh dari wilayah jenuh jual (oversold) yang membuka peluang penurunan lebih lanjut.

Emas bergerak di dekat US$ 1.453/troy ons, dan berpeluang turun menuju support (tahanan bawah) US$ 1.446/toy ons selama tertahan di bawah level tersebut. Jika support itu ditembus, emas berpeluang turun lebih dalam ke US$ 1.440/troy ons. 

Sementara jika mampu bertahan di atas US$ 1.453/troy ons, harga emas berpeluang bangkit ke level US$ 1.458/troy ons. Kemampuan melewati level tersebut akan membuka peluang ke US$ 1.462/troy ons.


TIM RISET CNBC INDONESIA 


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular