Investor Masih Galau, Harga Emas jadi Mager

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 November 2019 09:34
Investor masih menunggu kelanjutan kesepakatan dagang AS-China harga emas galau
Foto: Emas Batangan ditampilkan di Hatton Garden Metals, London pada 21 July 2015 (REUTERS/Neil Hall/File Photo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemarin, harga emas spot ditutup melemah dan mencetak rekor terendah baru sejak 4 Agustus. Pagi ini harga emas sedang galau mau naik atau turun.

Harga emas dunia nyaris tak bergerak pagi ini. Pada 09.00 WIB harga emas ditransaksikan di level US$ 1.455,63/troy ons melemah 0,001%. Beda tipis dengan harga penutupan perdagangan Senin kemarin.



Investor masih menunggu petunjuk selanjutnya terkait kelanjutan kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Kabar yang melegakan sempat datang minggu lalu ketika berhembus isu AS-China sepakat untuk menghapus semua bea masuk yang dikenakan atas produk kedua negara.

Namun Presiden AS Donald Trump menyangkal bahwa ia telah menyetujui hal tersebut sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap awal kedua belah pihak.

"China ingin bea masuk dicabut, walaupun tidak seluruhnya karena mereka tahu saya tidak akan melakukannya dan saya belum menyetujui apa pun" kata Trump melansir Reuters.

Penasehat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menegaskan dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

"Tidak ada kesepakatan untuk saat ini yang menghapus semua tarif yang diberlakukan, sebagai kondisi untuk kesepakatan fase pertama," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/11/2019).

"Mereka hanya bernegosiasi di ranah publik. Dan tengah mencoba mendorong (kesepakatan) ke satu arah."

Menurut Navarro pernyataan itu keluar dari media pemerintah China. Ia menilai media China tengah melakukan upaya propaganda.

Sebelumnya, Pemerintah China dan Pemerintah AS memang tengah membicarakan kesepakatan damai perdagangan.

Pembicaraan telah dimulai sejak Oktober lalu.

Dari pertemuan yang langsung dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri China itu, keduanya mengaku sepakat pada sejumlah hal. Diantaranya, AS yang bersedia membatalkan salah satu kebijakan tarifnya pada barang China yang berlaku di Oktober.

Beredarnya kabar kesepakatan pencabutan bea masuk produk AS dan China membuat Trump berkomentar bahwa China lebih ingin membuat kesepakatan dibanding AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Emas, How High Can You Fly

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular