
Kapal Tenggelam & Kena Larangan, Antam Bisa Ekspor Nikel Lagi
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
11 November 2019 11:44

Jakarta, CNBC Indonesia- Sempat terkena larangan ekspor nikel sementara akibat evaluasi yang dilakukan pemerintah. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini bisa mulai ekspor bijih nikel lagi.
Berdasar dokumen bea cukai yang diterima CNBC Indonesia, berdasar hasil rapat pada Kamis 7 November 2019 dinyatakan 9 perusahaan bisa kembali dilayani lagi ekspornya. Salah satunya adalah Antam.
"Keputusan hasil rapat pada tanggal 7 November, bahwa 9 perusahaan yang terkena NHI dapat dilayani ekspornya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan apabila kedapatan kadar nikel < 1,7% dan PE atas perusahaan tersebut masih berlaku," tulis dokumen tersebut, yang ditandatangani oleh Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Jumat (8/11/2019).
Hal ini pun dikonfirmasi oleh Direktur Utama PT Antam Tbk Arie Ariotedjo. "Sudah dibolehkan ekspor lagi, sudah diinspeksi," ujarnya, Senin (11/11/2019).
Sebelumnya, kapal tongkang milik Antam diketahui juga terkena insiden patah dan bocor. Insiden terjadi pada 6 November di perairan Tapunopaka, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebenarnya, banyak yang heran soal kapal tongkang yang akan diberangkatkan oleh Antam tersebut. Apalagi di tanggal tersebut larangan ekspor nikel dan evaluasi masih berlaku. Informasi yang diterima CNBC Indonesia dari para pelaku usaha pertambangan nikel bahkan menyebut bahwa nikel yang ada di kapal tersebut memiliki kadar tinggi atau di atas 1,7%.
Namun Arie memastikan bahwa proses pengiriman nikel tersebut legal dan sesuai ketentuan. "Nggak ada tuh, kita di bawah 1,7%," jelasnya.
ANTAM menyampaikan tidak ada korban jiwa atas musibah ini. Tongkang tersebut merupakan milik perusahaan mitra pengangkut bijih nikel yang diproduksi tahun 2012 dan memiliki ijin operasional hingga Januari 2020. Tongkang tersebut secara periodik diverifikasi oleh pihak yang berwenang.
Saat ini tongkang yang bocor sudah ditarik dan diamankan di sisi dermaga ANTAM.
ANTAM juga dengan cepat melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait serta mengirimkan tim investigasi ANTAM ke Tapunopaka, Sulawesi Tenggara. Antam akan memastikan hal ini tidak terjadi kembali," tegas Arie.
Nasib Ekspor Nikel Indonesia
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Antam Kejar Target Penjualan Bijih Nikel ke Smelter Domestik
Berdasar dokumen bea cukai yang diterima CNBC Indonesia, berdasar hasil rapat pada Kamis 7 November 2019 dinyatakan 9 perusahaan bisa kembali dilayani lagi ekspornya. Salah satunya adalah Antam.
"Keputusan hasil rapat pada tanggal 7 November, bahwa 9 perusahaan yang terkena NHI dapat dilayani ekspornya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan apabila kedapatan kadar nikel < 1,7% dan PE atas perusahaan tersebut masih berlaku," tulis dokumen tersebut, yang ditandatangani oleh Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Jumat (8/11/2019).
Sebelumnya, kapal tongkang milik Antam diketahui juga terkena insiden patah dan bocor. Insiden terjadi pada 6 November di perairan Tapunopaka, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sebenarnya, banyak yang heran soal kapal tongkang yang akan diberangkatkan oleh Antam tersebut. Apalagi di tanggal tersebut larangan ekspor nikel dan evaluasi masih berlaku. Informasi yang diterima CNBC Indonesia dari para pelaku usaha pertambangan nikel bahkan menyebut bahwa nikel yang ada di kapal tersebut memiliki kadar tinggi atau di atas 1,7%.
Namun Arie memastikan bahwa proses pengiriman nikel tersebut legal dan sesuai ketentuan. "Nggak ada tuh, kita di bawah 1,7%," jelasnya.
ANTAM menyampaikan tidak ada korban jiwa atas musibah ini. Tongkang tersebut merupakan milik perusahaan mitra pengangkut bijih nikel yang diproduksi tahun 2012 dan memiliki ijin operasional hingga Januari 2020. Tongkang tersebut secara periodik diverifikasi oleh pihak yang berwenang.
Saat ini tongkang yang bocor sudah ditarik dan diamankan di sisi dermaga ANTAM.
ANTAM juga dengan cepat melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait serta mengirimkan tim investigasi ANTAM ke Tapunopaka, Sulawesi Tenggara. Antam akan memastikan hal ini tidak terjadi kembali," tegas Arie.
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Antam Kejar Target Penjualan Bijih Nikel ke Smelter Domestik
Most Popular