
AS Bantah Hapus Tarif, Sebut Ini Propaganda China!
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
08 November 2019 10:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah klaim China terkait penghapusan tarif dagang yang berlaku di kedua negara. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa kedua negara sepakat menghapus tarif yang berlaku, dalam berapa tahapan perjanjian.
Penasehat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menegaskan ini dalam wawancara dengan Fox Business Network. "Tidak ada kesepakatan untuk saat ini yang menghapus semua tarif yang diberlakukan, sebagai kondisi untuk kesepakatan fase pertama," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/11/2019).
"Mereka hanya bernegosiasi di ranah publik. Dan tengah mencoba mendorong (kesepakatan) ke satu arah."
Menurut Navarro pernyataan itu keluar dari media pemerintah China. Ia menilai media China tengah melakukan upaya propaganda.
Sebelumnya, Pemerintah China dan Pemerintah AS memang tengah membicarakan kesepakatan damai perdagangan. Pembicaraan telah dimulai sejak Oktober lalu.
Dari pertemuan yang langsung dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri China itu, keduanya mengaku sepakat pada sejumlah hal. Diantaranya, AS yang bersedia membatalkan salah satu kebijakan tarifnya pada barang China yang berlaku di Oktober.
Meski demikian, penandatanganan secara resmi poin-poin pertemuan tak kunjung terjadi. Awalnya penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama kedua negara akan dilakukan di puncak meeting APEC pada pertengahan November di Chile.
Sayangnya keamanan Chile yang buruk akibat demonstrasi terus menerus membuat agenda ini dibatalkan. Sejumlah lokasi disebutkan akan menjadi tempat alternatif, seperti London, Iowa dan Hawai. Namun belum ada konfirmasi resmi dari Beijing dan Washington. Trump sempat menyebut pertemuan akan dilakukan Desember nanti.
Sebenarnya kenaikan tarif tidak hanya berlaku pada barang China di Oktober saja. Desember nanti, AS juga akan memberlakukan kenaikan pada US$ 156 miliar barang China.
Aturan ini akan dikenakan pada barang-barang seperti ponsel, komputer laptop, dan mainan. Dalam setiap wawancara dengan media, China terus menegaskan keinginan agar tarif lain yang diberlakukan AS juga segera dicabut.
(hps/hps) Next Article Belum Ketemu Xi Jinping, Trump Ogah Teken Deal Perang Dagang?
Penasehat Perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro, menegaskan ini dalam wawancara dengan Fox Business Network. "Tidak ada kesepakatan untuk saat ini yang menghapus semua tarif yang diberlakukan, sebagai kondisi untuk kesepakatan fase pertama," katanya sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (8/11/2019).
"Mereka hanya bernegosiasi di ranah publik. Dan tengah mencoba mendorong (kesepakatan) ke satu arah."
Menurut Navarro pernyataan itu keluar dari media pemerintah China. Ia menilai media China tengah melakukan upaya propaganda.
Sebelumnya, Pemerintah China dan Pemerintah AS memang tengah membicarakan kesepakatan damai perdagangan. Pembicaraan telah dimulai sejak Oktober lalu.
Dari pertemuan yang langsung dihadiri Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri China itu, keduanya mengaku sepakat pada sejumlah hal. Diantaranya, AS yang bersedia membatalkan salah satu kebijakan tarifnya pada barang China yang berlaku di Oktober.
Meski demikian, penandatanganan secara resmi poin-poin pertemuan tak kunjung terjadi. Awalnya penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama kedua negara akan dilakukan di puncak meeting APEC pada pertengahan November di Chile.
Sayangnya keamanan Chile yang buruk akibat demonstrasi terus menerus membuat agenda ini dibatalkan. Sejumlah lokasi disebutkan akan menjadi tempat alternatif, seperti London, Iowa dan Hawai. Namun belum ada konfirmasi resmi dari Beijing dan Washington. Trump sempat menyebut pertemuan akan dilakukan Desember nanti.
Sebenarnya kenaikan tarif tidak hanya berlaku pada barang China di Oktober saja. Desember nanti, AS juga akan memberlakukan kenaikan pada US$ 156 miliar barang China.
Aturan ini akan dikenakan pada barang-barang seperti ponsel, komputer laptop, dan mainan. Dalam setiap wawancara dengan media, China terus menegaskan keinginan agar tarif lain yang diberlakukan AS juga segera dicabut.
(hps/hps) Next Article Belum Ketemu Xi Jinping, Trump Ogah Teken Deal Perang Dagang?
Most Popular