Duh! IHSG Babak-belur, Transaksi Minim & Asing Kabur Rp 551 M

tahir saleh, CNBC Indonesia
07 November 2019 11:38
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles cukup dalam hingga 1,33% di level 6.134,55.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles cukup dalam hingga 1,33% di level 6.134,55 pada pukul 11.30 WIB Kamis ini (7/11/2019) seiring dengan tekanan jual asing dan domestik yang begitu tinggi. Asing bahkan keluar atau mencatatkan net sell hingga Rp 551 miliar di pasar reguler.

Selain itu, data perdagangan BEI mencatat, transaksi harian pada hari ini begitu sepi dengan nilai hanya Rp 3,34 triliun. Ada sebanyak 291 ambles dan 90 saham naik, sementara 121 saham stagnan.


Saham-saham emiten berkapitalisasi besar juga banyak dilepas investor. Beberapa di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dilepas Rp 191,44 miliar, sahamnya amblas 4,57% di level Rp 3.970/saham.

Lalu PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dilepas Rp 6,17 miliar dengan harga saham minus 3,38% di level Rp 52.925/saham.

PT Astra International Tbk (ASII) juga tercatat net sell Rp 2,77 miliar dengan harga saham minus 1,27% di level Rp 7.775/saham.

Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga net sell Rp 1,48 miliar dengan harga saham minus 2,67% di level Rp 7.300/saham.

Pelemahan IHSG ini pun terjadi di tengah rilis data cadangan devisa Indonesia periode akhir Oktober 2019. Cadangan devisa per 31 Oktober 2019 tercatat sebesar US$ 126,7 miliar. Angka ini meningkat US$ 2,4 miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$ 124,3 miliar, mengacu data Bank Indonesia yang dirilis Kamis ini.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis Bank Indonesia.

Selain itu, satu katalis yang kurang direspons ialah rilis angka pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa kemarin yang tak terlalu kuat menjadi penopang kinerja IHSG hari ini. 
Sepanjang kuartal III-2019, BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,02% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Capaian tersebut sama persis dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, namun lebih tinggi ketimbang konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg yang hanya sebesar 5%.


(tas/hps) Next Article Ramai Sentimen tapi Sepi Transaksi, IHSG Cuma Menguat 0,15%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular