AS-China Bingung Cari Spot Kopdar, Rupiah Pun Ambyar

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 November 2019 08:30
Lokasi Penandatanganan Kesepakatan Dagang Belum Jelas
Ilustrasi Dolar AS dan Yuan China (REUTERS/Jason Lee/)
Spekulasi soal rencana damai dagang AS-China masih menjadi sentimen utama penggerak pasar keuangan Asia. Beredar kabar bahwa penandatanganan kesepakatan damai dagang fase I diundur dari November menjadi Desember.

Mengutip pemberitaan Reuters, seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengungkapkan bahwa Washington dan Beijing masih mencari tempat untuk penandatanganan kesepakatan tersebut. Ternyata mencari tempat butuh waktu lebih lama, sehingga waktu pelaksanaan pun agak molor.

Sejumlah lokasi sudah masuk menjadi nominasi. Kini bahkan muncul ide penandatanganan perjanjian damai dagang akan dihelat di ibukota Inggris, London.

Selain itu disebut pula beberapa alternatif seperti Swiss dan Swedia. Namun Iowa, kota di AS yang sempat disebut oleh Presiden Donald Trump, tidak ada dalam daftar.


Gedung Putih belum bisa memberikan konfirmasi mengenai hal ini. Judd Deere, Juru Bicara Gedung Putih, mengatakan informasi akan diberikan setelah ada kejelasan lebih lanjut.

"Negosiasi terus berjalan dan mencapai banyak kemajuan dalam hal naskah perjanjian. Kami akan mengabarkan jika sudah ada kepastian mengenai lokasi penandatanganan," kata Deere, seperti dikutip dari Reuters.

Sedianya kesepakatan damai dagang AS-China akan diteken di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chile pertengahan bulan ini. Namun KTT tersebut batal digelar di sana karena situasi keamanan yang tidak kondusif.


Waktu dan tempat penandatanganan perjanjian damai dagang AS-China membuat pelaku pasar masih memasang mode wait and see. Sampai semuanya terang-benderang, lebih baik jangan dulu bermain agresif.

Akibatnya, arus modal yang masuk ke instrumen berisiko di negara berkembang Asia pun relatif terbatas. Mata uang Asia yang kekurangan 'darah' menjadi melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular