Data Ekonomi Hong Kong Sangat Mengecewakan, IHSG Jatuh 0,46%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:58
Angka Pertumbuhan Ekonomi Tak Lagi Mampu Kerek Naik IHSG
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Dari dalam negeri, kehadiran sentimen positif yakni rilis angka pertumbuhan ekonomi yang kemarin membawa IHSG melejit 1,36%, kini tak lagi mampu berbicara banyak.

Sepanjang kuartal III-2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,02% secara tahunan (year-on-year/YoY). Capaian tersebut sama persis dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia, namun lebih tinggi ketimbang konsensus yang dihimpun oleh Bloomberg yang hanya sebesar 5%. 

Kemarin, respons pelaku pasar saham tanah air terhadap rilis angka pertumbuhan ekonomi sangatlah positif lantaran mereka dibuat lega dengan fakta bahwa perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5%.

Untuk diketahui, pada kuartal I-2019 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan, jauh di bawah konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia sebesar 5,19%. Pada kuartal II-2019, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan, sama persis dengan konsensus.

Angka pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini sedikit berada di atas capaian periode yang sama tahun sebelumnya (kuartal I-2018) yang sebesar 5,06%. Sementara untuk periode kuartal-II 2019, pertumbuhan ekonomi jauh lebih rendah jika dibandingkan capaian kuartal II-2018 yang mencapai 5,27%.

Pada kuartal III-2019, angka pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,02% tersebut lantas berada di bawah capaian periode kuartal I-2019 dan kuartal II-2019. Capaian tersebut juga jauh lebih rendah dari capaian pada kuartal III-2018 kala perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,17% secara tahunan.

Walaupun terbilang lemah, seperti yang sudah disebutkan di atas, pelaku pasar mengapresiasi fakta bahwa perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5%. Pasalnya, sebelum angka pertumbuhan ekonomi dirilis, ada kekhawatiran yang besar bahwa perekonomian Indonesia tak akan mampu tumbuh mencapai 5%.

Berbicara mengenai angka pertumbuhan ekonomi, pastilah kita berbicara mengenai konsumsi rumah tangga. Maklum, lebih dari 50% perekonomian Indonesia dibentuk oleh konsumsi rumah tangga. Pada tahun 2018, konsumsi rumah tangga menyumbang sebesar 55,7% dari total perekonomian Indonesia.

Ada indikasi yang kuat bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada dalam posisi yang lemah.

Jika ditotal untuk periode kuartal III-2019, Indonesia membukukan inflasi sebesar 0,16% saja. Inflasi pada kuartal III-2019 berada jauh di bawah rata-rata inflasi kuartal III dalam empat tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 0,62%.

Sayang, pada hari ini rilis angka pertumbuhan ekonomi sudah tak mampu lagi mengerek naik IHSG.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular