Jasa Marga Divestasi Tol ke China, APLN Tunjuk Dirut Baru

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 November 2019 07:57
Jasa Marga Divestasi Tol ke China, APLN Tunjuk Dirut Baru
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan kemarin Selasa (5/11/2019) menutup hari dengan penguatan 1,36% ke level 6.264,15.

Kinerja IHSG bsenada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak melaju di zona hijau: indeks Nikkei melejit 1,76%, indeks Shanghai naik 0,54%, indeks Hang Seng menguat 0,49%, indeks Straits Times terapresiasi 0,35%, dan indeks Kospi bertambah 0,58%.

Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.


1. China Mau Beli, Jasa Marga Siap Divestasi Tol Probolinggo

PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) menyebutkan perusahaan investasi asal China, PT China Communications Construction lndonesia (CCCI) sedang melakukan due dilligence untuk mengakuisisi Tol Trans Jawa ruas Probolinggo-Banyuwangi dengan maksimal 40%

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan besar kepemilikan tersebut bisa saja dilepas dari pemilik saham saat ini yakni Jasa Marga, PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road.

2. Terbitkan Global Bond Dolar & Euro, PLN Raup Rp 21 T

PLN kembali berhasil mengamankan kebutuhan pendanaan investasi 2019 dengan menerbitkan global bond senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.

Dana ini merupakan pelengkap dari dana internal dan PMN yang tersedia untuk tahun 2019, sehingga dapat mendukung usaha pencapaian target pemerintah untuk rasio elektrifikasi menuju 100% di 2020 serta pembangunan kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T).


3. Sah! Bacelius Ruru Jadi Dirut Agung Podomoro Land

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menunjuk Bacelius Ruru sebagai direktur utama perusahaan yang baru menggantikan Cosmas Batubara yang tutup usia pada 7 Agustus 2019 lalu.

Dalam agenda RUPSLB, Selasa (5/11/2019), pemegang saham menyetujui seluruh agenda, salah satunya perombakan direksi dan komisaris.

4. Himpun Dana dari Investor, Inilah Aset Milik Hanson

PT Hanson International Tbk (MYRX) menyatakan bahwa penghimpunan dana yang dilakukan dipergunakan untuk keperluan biaya modal perseroan dan anak usaha, termasuk di antaranya adalah pembelian dan pematangan lahan.

Menurut Manajemen Hanson, perusahaan tidak pernah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, deposito atau jenis lainnya. Adapun kerja sama tersebut dilakukan dalam bentuk utang piutang dan perseroan sebagai pihak yang menerima utang dari pihak ketiga.

[Gambas:Video CNBC]




5. Isu Divestasi, Asing Profit Taking di Saham BNLI & ASII

Setelah sebelumnya masuk, investor asing terpantau ramai-ramai merealisasikan keuntungan atau profit taking di dua saham yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Astra International Tbk (ASII). Pada penutupan perdagangan Selasa ini (5/11/2019), net sell asing kedua saham ini mencapai Rp 76,82 miliar.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan hari ini, net sell asing di Bank Permata mencapai Rp 1,94 miliar, sementara net sell di saham Astra tembus Rp 74,88 miliar.

6. 4 Tahun Rugi, Bakrie & Brothers Cetak Laba Bersih Rp 342 M

Induk usaha Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil memulihkan kinerja bisnis setelah membukukan laba bersih pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.

Laporan keuangan per September 2019 mencatat, BNBR meraih laba bersih Rp 342,34 miliar dari sebelumnya rugi bersih yang mencapai Rp 1,23 triliun. Pulihnya kinerja bisnis BNBR ini berhasil ditorehkan setelah perusahaan terus terjebak dalam kerugian sejak 2015 atau 4 tahun lalu.

7. Harga Saham Drop, Market Cap Telkom Hilang Rp 19,8 T

Tekanan terhadap saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) kian kencang saja, sepanjang pekan kemarin TLKM kehilangan 200 poin atau tergerus 4,67% pada harga Rp 4.080/unit saham pada hari Jumat (1/11/2019).

Anjloknya harga saham membuat kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) Telkom amblas sebesar Rp 19.82 triliun menjadi Rp 404,17 triliun. Salah satu penyebab tergerusnya saham TLKM karena profit taking investor asing dengan nilai net sell mencapai Rp 1,28 triliun.

8. Tertekan Beban di Q3, Laba Anak Usaha Waskita Ambles 42%

Laba emiten beton pracetak, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih tertekan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019 dari periode yang sama tahun lalu.

Mengacu laporan keuangan per September 2019, laba bersih anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini ambles 42,16% menjadi Rp 511,73 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 884,85 miliar.



9. Jababeka Cetak Laba Rp 66 M di Q3, Apa Kabar Kisruh Internal?

Di tengah kisruh saling klaim manajemen yang sempat terjadi, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berhasil mencatatkan kinerja positif dalam 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019 dengan laba bersih mencapai Rp 66,06 miliar, membalikkan kerugian bersih yang diderita pada periode yang sama tahun 2018.

Corporate Secretary Jababeka Muljadi Suganda mengatakan alasan utama peningkatan ini adalah karena dampak pergerakan selisih kurs selama 9 bulan di 2019 sehingga dibukukan laba selisih kurs sebesar Rp 102 miliar, dibandingkan rugi selisih kurs sebesar Rp 384 miliar yang tercatat pada periode yang sama 2018.

10. Ramai! Minta Tunda Delisting, Investor TMPI Datangi BEI & OJK

Beberapa perwakilan investor ritel PT Sigmagold Inti Perkasa Tbk (TMPI) mendatangi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyampaikan permintaan penangguhan penghapusan pencatatan (delisting) emiten ini.

Empat orang perwakilan yang mewakili sekitar 10% saham TMPI kemarin, Senin (4/11/2019) sudah mendatangi bursa untuk melakukan konsultasi dan memasukkan surat penangguhan delisting. Hal ini disampaikan oleh salah satu pemegang saham ritel, yakni Nalom Pasaribu.

11. Cetak Laba Q3, tapi Pelanggan EXCL kok Berkurang 1,1 Juta?

Emiten telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan total jumlah pelanggan yang meningkat 2,9% atau 1,76 juta menjadi 55,5 juta pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 53,9 juta pelanggan.


Namun dibandingkan dengan kuartal II-2019, jumlah pelanggan EXCL per kuartal III-2019 itu justru berkurang 1,1 juta karena pada kuartal II-2019, anak usaha Axiata Berhad Malaysia ini masih memiliki pelanggan mencapai 56,6 juta. Jumlah pelanggan pada kuartal II-2019 itu juga juga meningkat 7% dibandingkan dengan periode yang sama 2018.
(sef/sef) Next Article Galau Tunggu Hasil PDB, Ini Saham Pilihannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular