
Tertekan Beban di Q3, Laba Anak Usaha Waskita Ambles 42%

Jakarta, CNBC Indonesia - Laba emiten beton pracetak, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih tertekan sepanjang 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019 dari periode yang sama tahun lalu.
Mengacu laporan keuangan per September 2019, laba bersih anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini ambles 42,16% menjadi Rp 511,73 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp 884,85 miliar.
Pendapatan perusahaan hanya naik tipis menjadi sebesar Rp 5,49 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 5,43 triliun. Sementara beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp 4,50 triliun dari sebelumnya Rp 3,87 triliun.
Pada tahun ini, emiten dengan kode saham WSBP tersebut membidik kontrak baru sebesar Rp 10,3 triliun hingga akhir tahun ini.
Hingga penghujung tahun kontrak baru akan didominasi dari proyek eksternal, porsinya sekitar 60%, meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yakni sebesar 34%.
Kontrak Baru
Terbaru, Waskita Beton meraih kontrak baru dengan BUMN Singapura, Temasek senilai Rp 217,5 miliar terkait kerja sama dengan perusahaan Semut Tama Langgeng PTE Ltd untuk menyuplai proyek pengaman pantai di Pulau Tuas, Singapura.
"Dengan adanya kerja sama ini WSBP berhasil mencatatkan nilai kontrak sebesar Rp 217,5 miliar," kata Agus Wantoro, Direktur WSBP dalam keterangan pers yang disampaikan, Selasa (5/11/2019).
Perusahaan menargetkan, proyek ini akan selesai pada awal tahun 2020.
Sebagai informasi, WSBP baru menyerap belanja modal 73,3% dari yang dialokasikan tahun ini sebesar Rp 923 miliar.
Siti Fathia Maisa Syafurah, Manager Investor Relation Waskita Beton Precast menjelaskan, belanja modal itu dialokasikan untuk pembangunan plant baru dan optimalisasi kapasitas produksi.
"Hingga September 2019, belanja modal yang terserap sekitar 73,3% atau Rp 677 miliar dari total belanja modal 2019 sebesar Rp 923 miliar," kata Fathia, Kamis (24/10/2019).
(tas) Next Article Anak Usaha Waskita Karya Bidik Kontrak Baru Rp 7,88 T
