Grogi Tunggu Data Pertumbuhan Ekonomi, Rupiah Tak Bertaji

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 November 2019 08:21
AS Segara Buka 'Blokir' Huawei
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)
Akhir pekan lalu, Trump mengungkapkan melalui cuitan di Twitter bahwa kesepakatan damai dagang fase I akan mencakup sekitar 60% dari isu-isu yang selama ini menjadi perdebatan. Jadi kesepakatan ini sangat dinantikan oleh seluruh dunia, karena bisa menjadi pintu gerbang pemulihan ekonomi global.

Salah satu isu yang menjadi sorotan adalah perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual dan keamanan nasional. Dua hal ini yang membuat AS memasukkan raksasa teknologi asal China, Huawei, ke daftar hitam.

Namun seiring membaiknya hubungan Washington-Beijing, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat perusahaan AS sudah boleh menjual produknya he Huawei. Pasalnya, memang sudah banyak aplikasi dari perusahaan Negeri Paman Sam untuk berbisnis dengan Huawei.


"Pemerintah sudah menerima 206 aplikasi, itu jumlah yang banyak. Jujur saja, lebih banyak dari perkiraan kami. Jadi, izin akan keluar dalam waktu dekat. Hubungan kami sedang bagus, banyak kemajuan yang dicapai. Tidak ada alasan untuk mundur," papar Ross, seperti diberitakan Reuters.

Namun kabar gembira kemesraan AS-China bisa saja tertutup dan tidak dirasakan oleh rupiah. Maklum, rupiah sedang menanti data yang begitu penting yaitu pertumbuhan ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular