Solusi Jiwasraya; Disuntik BUMN Tak Mempan, Undang Investor!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 November 2019 15:42
Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen memprioritaskan dua perusahaan pelat merah yang tengah didera persoalan fundamental.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir berkomitmen memprioritaskan dua perusahaan pelat merah yang tengah didera persoalan fundamental yang cukup berat yakni PT Krakatau Steel Tbk dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang akan diselesaikan dengan segera.

Sekretaris Kementerian BUMN periode
2005-2010, Said Didu, menegaskan langkah Erick dinilai cukup berani, sebab kedua perusahaan BUMN tersebut secara fundamental punya kondisi yang sangat berat.

"Persoalan Krakatau Steel dan Jiwasraya sangat rumit karena menghadapi permasalahan struktural," kata Said Didu, saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin (4/11/2019).


Adapun soal Jiwasraya, mantan Komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ini menyoroti kesulitan likuiditas yang dialami perusahaan asuransi jiwa jiwa warisan Belanda yang bernama Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859 itu. Kondisi likuiditas ini membuat perusahaan menunda pembayaran kewajiban polis jatuh tempo.

CNBC Indonesia mencatat, ada tujuh bank yang memasarkan produk bancassurance yang diketahui bernama JS Proteksi Plan Jiwasraya, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Standard Chartered Bank, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Victoria International Tbk (BVIC), PT Bank ANZ, PT Bank QNB Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sebelumnya, Jiwasraya menawarkan skema roll over kepada pemegang polis yang pembayaran klaimnya ditunda. Produk JS Saving Plan yang ditunggak mencapai Rp 805 miliar.


Solusi terbaik
Said Didu menilai, strategi menyelamatkan Jiwasraya tidak cukup hanya meminta BUMN lain menyuntik dana untuk membeli produk Jiwasraya melainkan harus mengundang mitra strategis baru.

"Pendarahannya terlalu tinggi, cari mitra strategis untuk Jiwasraya. Kalau cara konvensional yang dilakukan Bu Rini [Rini Soemarno, mantan Menteri BUMN periode pertama Jokowi] meminta BUMN lain membeli produk Jiwasraya tidak akan mempan," kata dia menambahkan.

Sebelumnya Erick Thohir memprioritaskan masalah yang membelit perusahaan asuransi jiwa Jiwasraya dan KRAS agar segera keluar dari jeratan persoalan perusahaan.

"...tapi kan skala prioritas kita Krakatau Steel dan Jiwasraya dan lain-lain jauh lebih besar," kata Erick usai Rakor dengan Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, di Jakarta, Rabu (30/10/2019).

"Bukan berarti kita tidak akan mengikuti saran Presiden [Jokowi], kita tetap lakukan, sedang pelajari. Oke," tegas pendiri Mahaka Media ini.

Sebelumnya
Kementerian BUMN meminta pemegang polis Jiwasraya yang pembayaran klaim asuransinya tertunda untuk sabar. Pasalnya, pemerintah selaku pemegang saham perseroan tengah mencari solusi penyehatan keuangan perusahaan.


Beban Berat Jiwasraya Jadi Prioritas Erick ThohirFoto: Konferensi pers pengaduan forum pemegang polis bancassurance Jiwasraya ke Presiden (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)


"Pokoknya sabar saja, kami sedang berupaya untuk bisa memberikan pengembalian tersebut, sambil mohon dukungan para pemegang polis untuk di-rejoint lagi supaya kami ada waktu juga untuk usaha-usaha lain agar bisa memenuhi harapan mereka untuk bisa kami kembalikan," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo seperti dikutip dari
CNNIndonesia.com dari Kantor Berita Antara, Selasa (8/10/2019).

Simak gagal bayar Jiwasraya dan Bumiputera

[Gambas:Video CNBC]




(tas) Next Article Terungkap! 12 Masalah Pemicu Gagal Bayar Jiwasraya Rp 12,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular