Dana Asing Terus Masuk, Reli Obligasi RI Belum Berhenti

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
29 October 2019 14:15
Pasar masih didukung oleh arus dana investor asing yang masih mengalir dan kembali mencetak rekor baru.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia -Harga obligasi rupiah pemerintah positif pada awal perdagangan hari ini di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dan banyaknya sentimen positif lain dari global.

Dari domestik, lelang rutin sukuk diprediksi masih ramai karena banyak sentimen positif dan pasar masih didukung oleh arus dana investor asing yang masih mengalir dan kembali mencetak rekor baru.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).
Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan koreksi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.

Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi yang didapat investor juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0077 yang bertenor 5,8 tahun dengan penurunan yield 5,8 basis poin (bps) menjadi 6,45%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Yield Obligasi Negara Acuan 29 Okt'19

Seri

Jatuh tempo

Yield 28 Okt'19 (%)

Yield 29 Okt'19 (%)

Selisih (basis poin)

Yield wajar IBPA 28 Okt'19 (%)

FR0077

5 tahun

6.512

6.454

-5.80

6.4148

FR0078

10 tahun

7.042

7.033

-0.90

7.0172

FR0068

15 tahun

7.512

7.498

-1.40

7.4767

FR0079

20 tahun

7.728

7.693

-3.50

7.6741

Sumber: Refinitiv

Sentimen positif berasal dari suhu damai dagang Amerika Serikat (AS)-China yang semakin adem, positifnya kinerja keuangan emiten di bursa Wall Street yang meredakan kekhawatiran potensi resesi, serta potensi penurunan suku bunga AS yakni Fed Funds Rate (FFR) pada 30 Oktober besok.

Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.054 triliun SBN, atau 39,02% dari total beredar Rp 2.701 triliun berdasarkan data per 25 Oktober. Angka itu kembali menembus rekor tertinggi nilai kepemilikan asing di pasar SUN.

Angka kepemilikannya masih positif Rp 160,77 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan sebelumnya, investor asing tercatat masuk ke pasar SUN senilai Rp 15,37 triliun, sedangkan sejak awal bulan masih surplus Rp 24,63 triliun.

Penguatan di pasar surat utang hari ini tidak seperti pelemahan di pasar ekuitas yang turun 0,04% sedangkan sedangkan rupiah di pasar valas masih menguat 0,04%.

Dari pasar surat utang negara berkembang, mayoritas masih mengalami koreksi harga sehingga yield mayoritas obligasi negara naik.

Di negara maju sebaliknya, penguatan harga terjadi secara umum sehingga yield mayoritas obligasi negara tersebut turun.

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang

Negara

Yield 28 Okt'19 (%)

Yield 29 Okt'19 (%)

Selisih (basis poin)

Brasil

6.51

6.495

-1.50

China

3.287

3.298

1.10

Jerman

-0.329

-0.334

-0.50

Prancis

-0.027

-0.031

-0.40

Inggris

0.723

0.719

-0.40

India

6.663

6.67

0.70

Jepang

-0.132

-0.112

2.00

Malaysia

3.454

3.462

0.80

Filipina

4.571

4.583

1.20

Rusia

6.45

6.39

-6.00

Singapura

1.701

1.708

0.70

Thailand

1.58

1.6

2.00

Amerika Serikat

1.851

1.853

0.20

Afrika Selatan

8.175

8.163

-1.20

Sumber: Refinitiv

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/hps) Next Article Laris Manis! RI Sukses Jual Surat Utang dalam Dolar dan Euro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular