Pak Jokowi, IHSG Loyo nih! Butuh Terobosan Para Menteri Baru

Syarizal Sidik, CNBC Indonesia
28 October 2019 14:19
Pelaku pasar tampaknya masih menunggu terobosan-terobosan baru untuk mengangkat IHSG bisa lebih tinggi.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik awal pekan ini tampaknya mulai kehilanganĀ tenaga. Efek dari pelantikan menteri dan para wakilnya tampaknya mulai berlalu.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi II Senin ini (28/10/2019) akhirnya terkoreksi, setelah berusaha ditahan pada sesi I. Pelaku pasar tampaknya masih menunggu terobosan-terobosan baru untuk mengangkat IHSG bisa lebih tinggi.

Pada pukul 14.00 WIB IHSG terpantau terkoreksi 0,03% ke level 6.250,62. Di pasar reguler, investor asing tercatat masih membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 71,93 miliar.


Pekan lalu, menurut riset Panin Sekuritas penguatan IHSG dipicu oleh ekspektasi pengumuman dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju serta rilis kinerja keuangan kuartal III 2019.

Hingga Kamis pekan lalu, IHSG tercatat menguatĀ selama 10 hari berturut merespons pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin serta jajaran menteri dan wakil Kabinet Indonesia Maju.

Namun sentimen tersebut tak kuat bertahan lama. IHSG terkoreksi pada saat bursa saham utama Asia menguat pada Jumat pekan lalu.

Salah satu pemicu IHSG cenderung turun adalah kinerja emiten pada kuartal III-2019 kurang memuaskan. Perlambatan ekonomi tampaknya memang sendang terjadi dan investor menunggu ada terobosan dari para menteri untuk mengatasi masalah ini.

Kalangan manajer investasi malah memprediksi IHSG hingga akhir tahun hanya bisa mencapai 6.500.

Target IHSG tersebut sudah mempertimbangkan faktor perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China, bahkan meluas ke AS-Eropa. Perang dagang antara tiga kekuatan utama ekonomi dunia ini berpotensi membuat ekonomi global mengalami perlambatan bahkan resesi pada 2020.

"Tahun ini estimasi IHSG ke level 6.500, kita revisi ke bawah dari 6.700 karena pelemahan ekonomi global berdampak," ungkap Manuel M. Maleaki, Direktur Aurora Asset Management, Senin (28/10/2019).
(hps/tas) Next Article IHSG Loyo, Profit Taking atau Tak Puas dengan Kabinet Jokowi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular