Laba Anjlok 77%, Saham Bank Milik Akulaku Ini Diborong Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing langsung memburu saham bank milik perusahaan fintech Akulaku, PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) pada sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin ini (28/10/2019), dengan nilai net buy asing Rp 75,23 miliar di semua pasar, untuk sementara memimpin top foreign buy.

Data perdagangan BEI mencatat, pada sesi I, saham BBYB menguat 4,14% di level Rp 302/saham. Tercatat asing masuk Rp 75,23 miliar, terdiri dari pasar reguler Rp 5,89 juta dan pasar nego dan tunai Rp 75,23 miliar. Sebulan terakhir asing masuk Rp 106,41 miliar dan year to date asing belanja Rp 315 miliar.

Saham perseroan tercatat menguat 8,63% dalam sebulan terakhir, sementara secara tahun berjalan atau year to date saham BBYB naik 6,34%.

Pembelian asing ini terjadi di tengah tekanan pada kinerja bisnis bank ini. Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, pendapatan bunga bersih perseroan turun 22% menjadi Rp 165,18 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 211,77 miliar. Laba bersih amblas 77% menjadi Rp 12,69 miliar dari sebelumnya Rp 55,16 miliar.

Mengacu laporan keuangan BBYB, penurunan laba ini terjadi di tengah tingginya beban operasional yang mencapai Rp 275,12 miliar dari sebelumnya Rp 149,20 miliar, terutama karena adanya kerugian bersih penurunan nilai aset keuangan yang mencapai Rp 111 miliar

Per September 2019, saham perseroan mayoritas dipegang oleh Gozco Capital 25,37%, PT Akulaku SIVRR Indonesia 24,08%, PT Asabri (Persero) 20,13%, dan investor publik 22,52%.

Sementara sisanya dipegang koperasi, beberapa di antaranya Inkoppol, Inkopal, Poskop Kemhan, dan Puskop Mabes TNI.

Sebagai informasi, Akulaku mengumumkan pencaplokan saham Bank Yudha pada 15 Maret 2019. Bank Yudha Bhakti juga menerima suntikan dana dari fintech Akulaku sebesar Rp 500 miliar. Dana tersebut rencananya digunakan untuk melakukan terobosan pada penyaluran pinjaman baru.

Kinerja Bank Yudha Bhakti amblas hingga Q3

[Gambas:Video CNBC]