
Internasional
Kandung Asbes, Toko Ritel AS Tarik Bedak Johnson&Johnson
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
26 October 2019 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga pengecer utama AS, termasuk Walmart, menarik peredaran bedak bayi Johnson&Johnson (J&J) dari toko mereka.
Hal tersebut adalah tindakan lanjutan dari penarikan yang dilakukan oleh lembaga kesehatan, yang menduga bahwa bedak tabur tersebut terdapat kandungan asbes.
CVS Health Corp misalnya mengatakan bahwa mereka akan menghilangkan produk tersebut dari toko online untuk antisipasi dan mencegah kebingungan pelanggan.
Rite Aid juga telah memberitahu toko-tokonya untuk menarik semua botol bedak yang berukuran 22-ons merek Johnson's Baby Powder dari rak penjualan pada 18 Oktober, dan menyimpannya di lokasi yang aman.
"Selain itu, kami telah menerapkan blok sistem pada titik penjualan untuk produk ini agar tidak dijual," kata juru bicara perusahaan Chris Savarese sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (25/10/2019).
J&J pekan lalu mengatakan bahwa mereka telah menarik sekitar 33.000 botol bedak bayi di Amerika Serikat. Ini dilakukan setelah regulator kesehatan AS menemukan sejumlah kecil kandungan asbes dalam sampel yang diambil dari botol yang dibeli secara online.
Untuk diketahui, asbes adalah zat karsinogen yang dapat menyebabkan kematian dan penjangkitan seperti mesothelioma, jaringan kanker yang menyerang mesothelium.
Penarikan akan dilakukan secara terbatas pada satu lot Baby's Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di AS tahun 2018. Perusahaan menambahkan bahwa pengujian yang baru-baru ini dilakukan oleh Lembaga Makanan dan Obat-obatan tidak menemukan adanya kandungan asbes pada bedak mereka.
"Sama sekali tidak penting dalam hal angka dolar untuk CVS atau J&J. Apa yang diberitahukan kepada anda adalah bahwa pengecer menjadi ekstra hati-hati dengan cara mereka menghadapi penarikan J&J," kata analis kesehatan Jefferies, Jared Holz.
Juru bicara J&J Ernie Knewitz mengatakan hal ini hanya sementara. "Ini sementara ... Mereka melakukannya di seluruh tempat karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk dilalui di tingkat toko dan memeriksa semua SKU (unit penyimpanan persediaan), memeriksa semua nomor lot," tegasnya.
Pengecer lain juga tampaknya menghilangkan produk bedak tabur itu dari penjualan mereka, karena mereka ingin menghindari dari beban tanggung jawab.
"Tidak akan mengejutkan jika saya melihat Amazon dan pengecer online lainnya melakukan hal yang sama," kata Eric Schiffer, kepala eksekutif perusahaan ekuitas swasta Patriarch Organization.
Sebelumnya, J&J dikabarkan telah mengetahui bahwa produk bedak tabur mereka terpapar asbes. Hal itu diketahui dari catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lainnya.
Para eksekutif perusahaan, manajer tambang, ilmuwan, dokter, dan pengacara mengkhawatirkan masalah tersebut, dan berfikir bagaimana cara mengatasinya.
Namun begitu, J&J telah berulang kali mengatakan bahwa produk bedak taburnya aman, dan bahwa selama beberapa dekade penelitian telah membuktikan produk tersebut bebas dari asbes dan tidak menyebabkan kanker.
(sef/sef) Next Article Ada Asbes, Bedak Bayi Johnson & Johnson Ditarik dari Pasar
Hal tersebut adalah tindakan lanjutan dari penarikan yang dilakukan oleh lembaga kesehatan, yang menduga bahwa bedak tabur tersebut terdapat kandungan asbes.
CVS Health Corp misalnya mengatakan bahwa mereka akan menghilangkan produk tersebut dari toko online untuk antisipasi dan mencegah kebingungan pelanggan.
"Selain itu, kami telah menerapkan blok sistem pada titik penjualan untuk produk ini agar tidak dijual," kata juru bicara perusahaan Chris Savarese sebagaimana dilansir dari Reuters, Jumat (25/10/2019).
J&J pekan lalu mengatakan bahwa mereka telah menarik sekitar 33.000 botol bedak bayi di Amerika Serikat. Ini dilakukan setelah regulator kesehatan AS menemukan sejumlah kecil kandungan asbes dalam sampel yang diambil dari botol yang dibeli secara online.
Untuk diketahui, asbes adalah zat karsinogen yang dapat menyebabkan kematian dan penjangkitan seperti mesothelioma, jaringan kanker yang menyerang mesothelium.
Penarikan akan dilakukan secara terbatas pada satu lot Baby's Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di AS tahun 2018. Perusahaan menambahkan bahwa pengujian yang baru-baru ini dilakukan oleh Lembaga Makanan dan Obat-obatan tidak menemukan adanya kandungan asbes pada bedak mereka.
"Sama sekali tidak penting dalam hal angka dolar untuk CVS atau J&J. Apa yang diberitahukan kepada anda adalah bahwa pengecer menjadi ekstra hati-hati dengan cara mereka menghadapi penarikan J&J," kata analis kesehatan Jefferies, Jared Holz.
Juru bicara J&J Ernie Knewitz mengatakan hal ini hanya sementara. "Ini sementara ... Mereka melakukannya di seluruh tempat karena mereka tidak memiliki sumber daya untuk dilalui di tingkat toko dan memeriksa semua SKU (unit penyimpanan persediaan), memeriksa semua nomor lot," tegasnya.
Pengecer lain juga tampaknya menghilangkan produk bedak tabur itu dari penjualan mereka, karena mereka ingin menghindari dari beban tanggung jawab.
"Tidak akan mengejutkan jika saya melihat Amazon dan pengecer online lainnya melakukan hal yang sama," kata Eric Schiffer, kepala eksekutif perusahaan ekuitas swasta Patriarch Organization.
Sebelumnya, J&J dikabarkan telah mengetahui bahwa produk bedak tabur mereka terpapar asbes. Hal itu diketahui dari catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti lainnya.
Para eksekutif perusahaan, manajer tambang, ilmuwan, dokter, dan pengacara mengkhawatirkan masalah tersebut, dan berfikir bagaimana cara mengatasinya.
Namun begitu, J&J telah berulang kali mengatakan bahwa produk bedak taburnya aman, dan bahwa selama beberapa dekade penelitian telah membuktikan produk tersebut bebas dari asbes dan tidak menyebabkan kanker.
(sef/sef) Next Article Ada Asbes, Bedak Bayi Johnson & Johnson Ditarik dari Pasar
Most Popular