
Internasional
Ada Asbes, Bedak Bayi Johnson & Johnson Ditarik dari Pasar
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
21 October 2019 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan konsumer global yang tercatat di Bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), Johnson & Johnson (J&J) bakal menarik kembali peredaran bedak bayinya di AS. Langkah ini diambil setelah regulator menemukan kandungan asbes dalam produk bayi tersebut.
Menurut perusahaan, penarikan akan dilakukan secara terbatas pada satu lot Baby's Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di AS tahun 2018. Perusahaan juga tengah melakukan investigasi guna mengetahui integritas sampel yang diuji, termasuk validitas hasil pengujiannya.
Otoritas Makanan dan Obat AS mengindentifikasi terdapat kurang lebih 0,00002% asbes chrysotile dalam sampel bedak yang diuji. Meski demikian, unit konsumen perusahaan mengatakan masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi, apakah sampel itu benar dari botol dengan segel utuh atau tidak.
"Perusahaan juga menambahkan tidak dapat mengkonfirmasi apakah produk itu asli atau palsu," tulis CNBC International, akhir pekan lalu.
J&J menghadapi ribuan tuntutan hukum terkait produk bedak taburnya. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan telah berulang kali mengatakan bahwa produk ini aman, bebas asbes serta tidak menyebabkan kanker.
J&J merupakan perusahaan multinasional asal AS yang berdiri sejak 1886. Ia terdaftar di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham JNJ.
Pada akhir pekan lalu saham J&J turun 6,22% atau 8,47 poin menjadi US$ 127,70 per saham. Saat ini perusahaan dipimpin oleh Alex Gorsky.
(sef/sef) Next Article Kandung Asbes, Toko Ritel AS Tarik Bedak Johnson&Johnson
Menurut perusahaan, penarikan akan dilakukan secara terbatas pada satu lot Baby's Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim di AS tahun 2018. Perusahaan juga tengah melakukan investigasi guna mengetahui integritas sampel yang diuji, termasuk validitas hasil pengujiannya.
Otoritas Makanan dan Obat AS mengindentifikasi terdapat kurang lebih 0,00002% asbes chrysotile dalam sampel bedak yang diuji. Meski demikian, unit konsumen perusahaan mengatakan masih terlalu dini untuk mengkonfirmasi, apakah sampel itu benar dari botol dengan segel utuh atau tidak.
J&J menghadapi ribuan tuntutan hukum terkait produk bedak taburnya. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan telah berulang kali mengatakan bahwa produk ini aman, bebas asbes serta tidak menyebabkan kanker.
J&J merupakan perusahaan multinasional asal AS yang berdiri sejak 1886. Ia terdaftar di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode saham JNJ.
Pada akhir pekan lalu saham J&J turun 6,22% atau 8,47 poin menjadi US$ 127,70 per saham. Saat ini perusahaan dipimpin oleh Alex Gorsky.
(sef/sef) Next Article Kandung Asbes, Toko Ritel AS Tarik Bedak Johnson&Johnson
Most Popular