Internasional

Juli, Johnson & Johnson Uji Vaksin Corona ke Manusia

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 June 2020 13:09
Kantor Johnson & Johnson di New Brunswick, New Jersey. (Mel Evans/AP)
Foto: Kantor Johnson & Johnson di New Brunswick, New Jersey. (Mel Evans/AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Johnson & Johnson (J&J) bakal mempercepat dimulainya uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) buatannya pada manusia menjadi paruh kedua bulan Juli. Hal itu mungkin dilakukan karena ada perkembangan yang memuaskan dalam eksperimen sejauh ini, kata perusahaan, Rabu (10/6/2020).

Akselerasi tersebut seharusnya memungkinkan J&J untuk mengambil bagian dalam program uji klinis besar-besaran yang direncanakan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS), yang bertujuan untuk memiliki vaksin yang efektif pada akhir tahun.

"Berdasarkan kekuatan data praklinis yang telah kami lihat sejauh ini dan interaksi dengan otoritas pengawas, kami telah dapat lebih mempercepat pengembangan klinis," kata Chief Scientific Officer Paul Stoffels kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.


Menurut Stoffels, sebelumnya J&J berencana untuk melakukan uji coba keselamatan pada bulan September.

Pasca pengumuman kabar baik itu, saham J&J naik hampir 2% menjadi US$ 148,69.

Sebelumnya pada Maret lalu, J&J telah menandatangani kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menciptakan kapasitas produksi yang cukup untuk menghasilkan lebih dari 1 miliar dosis vaksinnya hingga tahun 2021. Kesepakatan itu ditutup bahkan sebelum perusahaan memiliki bukti bahwa vaksin itu akan berhasil.

Menurut laporan, studi J&J akan menguji keamanan dan tanda-tanda awal keberhasilan vaksin pada 1.045 sukarelawan sehat berusia 18 hingga 55 tahun, dan pada mereka yang berusia 65 dan lebih tua. Pengujian akan berlangsung di Amerika Serikat dan Belgia.


Perusahaan juga sedang dalam pembicaraan dengan National Institutes of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) untuk memulai uji coba tahap akhir yang lebih besar setelahnya, tergantung pada hasil studi awal dan persetujuan peraturan.

Upaya mempercepat uji coba vaksin ini dilakukan di saat wabah virus corona menginfeksi makin banyak orang di seluruh dunia. Menurut Worldometers, per Kamis ini sudah ada 7.452.809 kasus corona secara global. Di mana 418.919 orang di antaranya meninggal dunia dan 3.749.886 orang sembuh.



[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Pantau MERK, Cuy! Induknya Kerja Sama dengan Johnson&Johnson

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular