Mau Stock Split 5:1, Harga Saham UNVR Malah Drop 2,54%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
26 October 2019 12:04
Dengan rasio tersebut, apakah cukup murah atau sebaliknya?
Foto: unilever.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer, PT Unilever Tbk (UNVR) bakal memecah nilai nominal saham atau stock split pada 20 November mendatang dengan rasio 5:1. Dengan rasio tersebut, apakah cukup murah atau sebaliknya?

Head of Research RHB Sekuritas Hendry Wibowo menilai secara nominal, pasca stock split harga saham Unilever relatif akan lebih murah bagi investor ritel. Pasalnya harga saham UNVR akan berada pada level Rp 8.600-8.700/unit, nilai yang secara psikologis masih terjangkau oleh investor ritel.

Namun, secara valuasi harga saham Unilever relatif mahal dengan price to earning ratio (PER) sebesar 45,64 kali pada harga penutupan kemarin. "PER 45 kali jelas mahal, karena PER dari IHSG hanya 15 kali. Tapi REO (Return On Eequity) Unilever itu bisa lebih dari 100%. Jadi profitabilitas mereka terhadap modal yang di setor sangat tinggi," kata Hendry dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Selasa, 22/10/2019).

Unilever akan pecah saham dengan rasio nilai saham perusahaan yang semula Rp 10 akan turun menjadi Rp 2.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan perusahaan, UNVR akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk menyetujui aksi korporasi ini.

"Mata acara kedua akan membahas dan memutuskan mengenai perubahan nilai nominal saham perseroan dari semula Rp 10 menjadi Rp 2 per saham, dan dengan demikian mengubah pasal 4 anggaran dasar perseroan sebagai akibat dari dilakukannya stock split," tulis informasi tersebut.

Aksi korporasi ini dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk meningkatkan likuditas perdagangan saham dan mendukung pertumbuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga harga pembelian saham menjadi lebih terjangkau oleh investor.

Akhir pekan ini, harga saham UNVR ditutup terkoreksi 2,54% ke level Rp 43.150 per saham. Saat ini nilai kapitalisasi perusahaan yang memproduksi ice cream Wall's ini mencapai Rp 329,23 triliun.
(hps/hps) Next Article Joss! Pertahankan Daya Saing, UNVR Pimpin 80% Kategori Pasar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular